SURYAMALANG.COM, MALANG - Nagita, lulusan SMPN 6 Kota Malang lega diterima di SMAN 1 Kota Malang lewat PPDB zonasi. Ia melakukan daftar ulang di sekolah itu bersama ibunya, Ida, Senin (3/7/2023).
"Sebenarnya jarak terdekat sekolah dari rumah ya ke SMAN 5 dan 2. Tapi anak saya ngotot ingin daftar ke SMAN 1," jelas Ida pada SURYAMALANG.COM, Senin (3/7/2023).
Dijelaskan Ida, sesuai rekomendasi saat mendaftar, sekolah terdekatnya adalah SMAN 5, 2 dan 1. Tapi oleh Nagita dibalik yaitu memilih SMAN 1,5 dan 2.
"Ya Alhamdullilah dari yang terjauh masih bisa nyantol di SMAN 1," papar Ida.
Menurut Nagita, masuk ke SMAN 1 adalah impiannya. Sedang soal dinamisasi pergeseran jarak sangat dirasakan. Sehingga sempat cemas juga.
"Paling terasa itu pas hari kedua, Minggu (2/7/2203) PPDB zonasi menjelang jam 10.00 WIB," cerita Ida.
Peringkat anaknya turun terus karena ada pendaftar masuk jarak dekat. Saat hari pertama mendaftar masih di peringkat 80. Lalu turun ke 140 di hari berikutnya.
Kemudian turun lagi dari peringkat 156 ke 158. Terakhir Nagita di posisi 156 dari 170 peserta yang diterima di SMAN 1.
Baca juga: Denny Caknan Pamer Pacar Baru Usai Move On dari Happy Asmara, Model Bernama Bella Bonita Asal Madiun
Baca juga: Rindu Dedik Drogba kepada Aremania Bakal Terobati, Laga Arema FC Vs Persib Boleh Dihadiri Penonton
"Kalau pada Minggu malam sudah tenang karena tidak ada pergeseran," paparnya.
Saat daftar ulang, banyak siswa yang ditemani orangtua. Mereka juga membawa bahan seragam yang membeli di kopsis.
Tanto, Wakasis SMAN 1 Malang menambahkan jika pergeseran jarak sangat cepat di zonasi.
"Hitungan gesernya detik. Saya kalau melihat ya kasihan karena cepat banget," jawab Tanto pada SURYAMALANG.COM.
Ini terjadi di hari kedua PPDB zonasi pada Minggu. Ia mencontohkan ada empat pendaftar dengan jarak sama 1361 meter karena masuk pendaftar dengan jarak 1360. Kemudian mereka bergantian lenyap dari SMAN 1 dan turun ke sekolah pilihan lainnya.
Jarak terjauh yang diterima di SMAN 1 adalah 1350 meter dan terdekat 110 meter. Trend jarak dibanding zonasi tahun lalu bagaimana?
"Mungkin ya mirip-mirip. Tapi tergantung inputnya dan tidak bisa jadi patokan," paparnya.
Jika melihat yang diterima dari jarak itu maka rumahnya di sekitar lingkar sekolah.
"Ada juga yang Jl Aris Munandar itupun yang kena ya yang dekat kampung warna warni," ujarnya.
Baca juga: Profil Kamil-Khansa yang Berjodoh di Desa KKN, Suami Mahasiswa Istri Masih Bocah Dulu Foto Bareng
Baca juga: Maia Estianty Salut, Cara Putri Ariani Balas Hujatan Tetap Cerdas dan Elegan, Dibully Malah Ngelawak
Saat mendaftar, peserta yang diterima menyerahkan bukti diterima dan KK untuk dicek keasliannya. Sebab saat mendaftar dilakukan secara online. Ia memgatakan, zonasi pagunya 50 persen dari pagu awal sekolah. Di jalur zonasi, pagu di SMAN 1 sebanyak 170 dari pagu awal 340.
"Sekarang ini orangtua dan peserta didik sudah pandai memilih sekolah. Mereka pasti riset data dari jarak-jarak yang masuk," terangnya.
Misalkan jika di SMAN 1 yang terjauh 1350 meter, maka mereka yang jaraknya 1400 meter sudah nyari sekolah lain. "Kalau gak ada yang diterima ya otomatis ke swasta.
Sebab pagu sekolah negeri juga terbatas kan," imbuhnya. Menurutnya, zonasi juga keadilan.
Karena peringkat SMAN di Malang jadi merata baiknya. Setelah daftar ulang, siswa yang diterima akan menjalani masa pra Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) pada Sabtu (15/7/2023).
Sedang MPLS akan dilaksanakan mulai 17 Juli. Akan diundang pembicara dari eksternal sekolah seperti kepolisian, TNI dan lainnya. Ia berpesan bahwa siswa yang sudah duduk di bangku SMA harus lebih mandiri dibanding SMP. Apalagi kegiatan di sekolah mulai pagi sampai sore.
"Saat SMA, siswa sudah fokus pada tujuan hidupnya kemana," pungkasnya.
Baca juga: Mengidap Gangguan Jiwa, Pelaku Pembunuhan Wanita di Villa Sammitomo Kota Batu Dibebaskan
Baca juga: Fakta Mobil Parkir Sembarangan Dicoreti Lipstik oleh Penghuni Rumah, Sudah Salah Masih Ngotot