TRAGEDI AREMA VS PERSEBAYA

PSSI Tegaskan Renovasi Stadion Kanjuruhan Akan Tetap Dilakukan, Masuk dalam Rencana Pemerintah Pusat

Editor: Eko Darmoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi Stadion Kanjuruhan di hari ke 19 pasca Tragedi Kanjuruhan, Rabu (19/10/2022).

SURYAMALANG.COM - Rencana renovasi terhadap Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, bakal tetap dilakukan.

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.

Seperti diketahui, rencana renovasi terhadap Stadion Kanjuruhan menimbulkan polemik.

Banyak pihak menilai bahwa stadion yang jadi lokasi Tragedi Kanjuruhan ini sebaiknya tidak menjalani renovasi.

Salah satu pendapat yang banyak disampaikan adalah renovasi bisa menghalangi proses penegakan hukum karena Stadion Kanjuruhan merupakan TKP.

Dikhawatirkan ada fakta hukum yang hilang saat stadion tersebut direnovasi.

Tuntutan tersebut disampaikan oleh keluarga korban pada Aksi Kamisan pada tanggal 20 Juli lalu.

Ketum PSSI, Erick Thohir, menjelaskan bahwa Stadion Kanjuruhan harus menjalani renovasi.

Pasalnya, hal tersebut masuk dalam agenda Pemerintah Pusat dan akan segera dilakukan.

Direncanakan markas klub Arema FC akan dibongkar dan dibangun ulang.

Pembangunan tersebut akan berdasarkan standar FIFA.

Wacana ini disampaikan saat Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, bertemu langsung dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino.

Nantinya, Stadion Kanjuruhan akan jadi percontohan stadion dengan aspek keamanan yang tinggi.

"Memang ada yang menginginkan agar stadion ini tidak direnovasi."

"Namun, keputusan harus diambil, stadion ini mau diapakan."

"Karena Pemerintah Pusat telah memasukkan Stadion Kanjuruhan sebagai salah satu dari 22 stadion yang dibangun," kata Erick Thohir dikutip SURYAMALANG.COM dari laman PSSI.

Aspek keamanan memang jadi sorotan khusus saat Tragedi Stadion Kanjuruhan terjadi.

Pasalnya, tidak ada akses yang memadai saat terjadi kerusuhan yang membuat 135 korban meregang nyawa di stadion.

Beberapa pihak juga sudah diadili termasuk dari pihak Kepolisian yang menembakkan gas air mata saat kejadian.

Setelah tragedi tersebut, PSSI mengambil langkah dengan melarang suporter tim tandang hadir di stadion pada Liga 1 2023-2024.

Hal ini dilakukan karena saat ini sepak bola Tanah Air masih dalam pantauan FIFA.

Beberapa kali bahkan disebutkan jika kerusuhan terjadi lagi, maka Indonesia dipastikan akan mendapatkan hukuman dari FIFA.

Selain itu, dua klub yakni Arema FC dan Persebaya Surabaya jadi tim yang mendapatkan hukuman karena suporter mereka nekad bertandang beberapa waktu lalu.

"Dengan kerendahan hati kami memohon suporter bersabar."

"Kami tidak bermaksud mengekang. Itu bagian dari regulasi," pungkas Erick Thohir.

 

Berita Terkini