SURYAMALANG.COM, BLITAR - Jumiati (43) menerobos kobaran api demi menyelamatkan dua anaknya yang membakar rumahnya di Desa Boro, Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar, Minggu (6/8) dini hari.
Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran yang terjadi pada pukul 02.00 WIB tersebut.
Saat kebakaran, Jumiati sedang tidur bersama anaknya yang masih balita, dan anak sulungnya yang duduk di bangku SMP. Sedangkan sang suami sedang bekerja di Sulawesi.
Jumiati terbangun karena mencium bau terbakar, dan merasakan hawa panas. Saat mengintip ke luar kamar tidur, Jumiati kaget melihat kobaran api memenuhi atap ruang tengah. Material kayu berjatuhan, dan memenuhi ruang tengah tersebut.
"Saat itu api sudah membumbung tinggi, mulai di kamar depan," ujar Eko Priyono, Kepala Desa (Kades) Boro kepada SURYAMALANG.COM.
Jumiati segera mengangunkan anaknya yang duduk di bangku SMP. Sambil membopong anak balitanya, Jumiati dan sank anak menerobos kobaran api yang yang memenuhu ruang tamu rumahnya.
Setelah sampai di luar rumah, Jumiati menaruh dua anaknya di depan rumah. Kemudian Jumiati kembali masuk ke rumah untuk menyelamatkan sepeda motornya.
"Hanya sepeda motor itu yang berhasil diselamatkan. Api keburu membesar sehingga menghabiskan semua isi rumahnya," paparnya.
Eko mengungkapkan Jumiati sendirian menyelamatkan dua anaknya dan sepeda motornya. Saat itu belum ada tetangganya yang terbangun. Tetangga baru berdatangan setelah api sudah membesar.
Warga langsung memadamkan api menggunakan peralatan seadanya. Api hanya menghanguskan rumah Jumiati. Api tidak sampai menjalar ke rumah tetangga.
Kapolsek Selorejo, AKP Eko Sujoko mengatakan pihaknya masih menyelidiki penyebab kebakaran di rumah tersebut. Eko belum dapat memastikan penyebab kebakaran.
"Kebakaran terjadi pada dini hari sehingga saat kejadian itu tidak ada aktivitas di rumah," kata Eko.
Eko menduga kebakaran berasal dari cas telepon seluler yang meledak saat seluruh penghuni rumah sedang tidur. Sebab, api bukan berasal dari kamar tidur yang ditempati seluruh anggota keluarga tersebut tidur.
"Api berasal dari kamar tidur sebelah. Dugaannya seperti itu, tapi kami masih perlu selidiki lagi," ujarnya.
Pengajian