Sementara itu Gibran menjelaskan konsep pakainnya itu adalah retribusi atau pungutan daerah.
Gibran mengatakan tidak ada pesan khusus terkait kostumnya tersebut.
"Konsepnya retribusi. Tidak ada pesan apa-apa meramaikan pawai saja," kata Gibran Rakabuming Raka, disela-sela Pawai Pembangunan.
Putra Sulung Presiden Jokowi ini juga menjelaskan Juru Parkir, sebagai bentuk penyumbang retribusi.
"Ya ndak apa-apa, penyumbang retribusi. Enggak ada maksud apa-apa," jelasnya.
Ditarik lebih dalam, konsep baju juru parkir Gibran, memiliki kaitan dengan tema tahun ini tentang 17 Pioritas Pembangunan Kota Solo.
Diketahui, 17 prioritas pembangunan itu digadang-gadang sebagai penyumbang retribusi baru untuk Pemkot Solo.
Gibran mengatakan tema tersebut dipilih agar masyarakat mengetahui 17 prioritas pembangunan di Kota Solo.
"Biar masyarakat tahu bahwa pembangunan satu per satu di Kota Solo sudah terealisasi," ucapnya.
Gibran diketahui baru pertama kali mengikuti pawai pembangunan.
Pada tahun 2021, pawai pembangunan ditiadakan lantaran saat ini kondisinya masih pandemi COVID-19.
Sedangkan pada tahun 2022, Gibran terpapar COVID-19 sehingga harus menjalani isolasi.
"Ini pertama kalinya mengikuti pawai pembangunan, kan tahun kemarin saya kena COVID-19," katanya.
Baca juga: Gibran Rakabuming Raka Tegaskan Stadion Manahan Solo Siap Jadi Venue Piala Dunia U-17 2023
Artikel Kompas.com 'Pakai Baju Juru Parkir Saat Pawai Pembangunan Kota Solo'.
Selama mengikuti pawai, Gibran ditemani oleh putranya Jan Ethes Srinarendra, yang mengenakan baju TNI, Angkatan Darat (AD) yang mengendarai Kendaraan Taktis (Rantis).
Saat mengikuti pawai, Gibran dan Jan Ethes juga membagikan susu kotak, mainan, bola dan jersey untuk anak-anak yang melihat pawai.
Ratusan peserta pawai terlihat dari berbagai instansi juga ikut meramaikan, dengan membawa mobil hias, alutsista, hingga peserta yang pejalan kaki.
Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com