"Kalau untuk pekerjaan bapak saya pekerja pandai besi," ucap Satria.
"Nah untuk keseharian itu menurut saya anak dari bapak baik, engga tau kalau menurut pandangan orang" imbuhnya.
"Untuk ibadah itu kewajiban jadi bapak sering ibadah dan bersosial dengan baik," ungkapnya.
Baca juga: Nasib Luluk dan Suami Usai Dipanggil Wakapolres Probolinggo, Terima Konsekuensi Bentak Siswi Magang
Artikel TribunBogor 'Terungkap! Ini Keseharian Jasad yang Wangi dan Utuh di Leuwisadeng Bogor'.
Selain itu, Satria mengungkap, salah satu jasad yang masih utuh ketika dibongkar adalah guru ngaji di kampung tersebut.
"Itu yang masih utuh Mariam, Mariam itu adik dari bapak saya, memang profesi sebagai guru ngaji," pungkasnya.
Pada umumnya ketika seseorang meninggal, maka tubuhnya akan mengalami evolusi hingga akhirnya tidak ada yang tersisa dari jasadnya.
Jika sudah mati, maka jasad akan membusuk dalam tanah.
Namun ada hadis riwayat (HR) Bukhari Muslim, menerankan Rasulullah Saw menjelaskan ada sepuluh golongan orang yang mayatnya tidak busuk dan tudak hancur akan bangkit dalam keadaan tubuh seperti semula pada hari kiamat :
Sepuluh golong tersebut antara lain, para nabi, para ahli jihad fisabilillah, para alim ulama yang menegakkan kalimat Allah, para syuhada yang sentiasa memperjuangkan Islam.
Lalu para penghafal Alquran dan beramal dengan Alquran, Imam atau pemimpin yang adil dalam menegakkan syariat Allah, Muadzin yang tidak meminta imbalan.
Selanjutnya wanita yang meninggal sewaktu melahirkan anak serta senantiasa taat pada perintah Allah dan orang mati dibunuh atau dianiaya karena mempertahankan kehormatan diri dan agama.
Terakhir, orang yang mati di siang hari atau di malam Jumat jika mereka itu dari kalangan orang yang beriman yang sentiasa menjaga hukum agama semasa hidup di dunia. (HR Bukhari Muslim).
Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com
(TribunnewsBogor|Muamarrudin Irfani)