Taktik yang diterapkan Indra Sjafri bisa disebut parkir bus.

Benar saja, Kirgistan lebih mendominasi serangan di babak kedua.

Permainan Kirgistan sudah dibaca oleh Indra Sjafri jelang babak kedua dimulai.

Hingga akhirnya, Indra Sjafri memasukan lima pemain di babak kedua, yakni Dony Tri Pamungkas, Hugo Samir, Bagas Kaffa, Ananda Raehan, dan Alfreandra Dewangga.

Masuknya kelima pemain itu membawa angin segar bagi Timnas Indonesia U-24.

Gol pertama lahir lewat Ramai Rumakiek yang melesatkan tendangan keras dari luar kotak penalti usai melewati dua pemain Kirgistan.

Selanjutnya gol kedua datang di akhir pertandingan lewat Hugo Samir.

Umpan jauh Syahrian Abimanyu gagal dikontrol dengan baik oleh bek Kirgistan.

Bola tersebut memantul sehingga mengarah ke Hugo Samir.

Pemain Borneo FC itu langsung mencuri bola dan berlari cepat ke gawang Kirgistan.

Melihat kiper lawan sudah maju, Hugo Samir memutuskan melepaskan tendangan jarak jauh yang berhasil masuk ke gawang Kirgistan.

Gol itu menutup kemenangan Timnas Indonesia U-24 dengan skor 2-0 atas Kirgistan.

Taktik parkir bus ini sebelumnya terkenal lewat Jose Mourinho. 

Parkir bus adalah istilah yang awalnya muncul ketika Jose Mourinho menangani Chelsea dalam periode pertamanya antara 2004 dan 2007.

Parkir bus bisa menimbulkan rasa frustrasi yang mendalam karena lawan cuma punya sedikit ruang untuk menciptakan peluang.