Berita Magetan Hari Ini

Pengorbanan Mbok Yem Gak Mau Turun Gunung Lawu Meski Kebakaran, Kasihan Pada Kucing dan Hewan Lain

Penulis: Sarah Elnyora
Editor: Eko Darmoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mbok Yem, pemilik warung di puncak Gunung (kanan), kondisi Gunung Lawu terbakar (kiri). Pengorbanan Mbok Yem gak mau turun Gunung Lawu meski kebakaran, kasihan pada kucing dan hewan lain.

SURYAMALANG.COM, - Pengorbanan Mbok Yem gak mau turun Gunung Lawu meski kebakaran baru-baru ini diungkap cucunya. 

Kendati Gunung Lawu terbakar sejak Jumat (22/9/2023) sampai sekarang, namun Mbok Yem memilih bertahan di warungnya. 

Warung Mbok Yem sendiri berada di kawasan Hargo Dalem atau 115 mdpl dari puncak Gunung Lawu.

Alasan Mbok Yem enggan turun dari Gunung Lawu cukup mengharukan. 

Sedangkan untuk turun, Mbok Yem membutuhkan peralatan khusus seperti tandu mengingat usianya yang sudah renta. 

Mbok Yem sendiri turun dari Gunung berketinggian 3.265 mdpl itu hanya satu tahun sekali ketika lebaran. 

Cucu Mbok Yem, Syaifudin, mengungkap alasan neneknya enggan turun dari Gunung Lawu karena merasa iba dengan kucing dan hewan peliharaannya yang lain.

Baca juga: Gunung Lawu Terbakar, Warung Mbok Yem Selamat, Tapi Tiga Warung Lainnya Ludes Terkena Kobaran Api

Padahal, Syaifudin mengatakan pihaknya sudah menyediakan mobil dan peralatan tandu untuk menjemput Mbok Yem.

"Kemarin sudah kita siapkan jemputan, tetapi Mbok Yem tidak mau turun karena kasihan sama si Temon dan kucing, serta sejumlah hewan peliharaannya" tutur Syaifuin Senin (2/10/23) dihubungi Kompas.com (grup Suryamalang).

"Jadi dia memilih tetap tinggal di puncak," imbuhnya.

Lebih lanjut, Syaifudin menuturkan api sudah menjalar sampai sebelah selatan warung Mbok Yem.

Kendati begitu Syaifudin memastikan warung Mbok Yem masih utuh karena telah dibuat penyekat api.
 
"Warung Mbok Yem aman karena sebelumnya telah dibuat ilaran (penyekat api) di sekitarnya" jelas Syaifudin.

"Kalau posisi api sudah berada di sebelah selatan warung Mbok Yem," sambungnya.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Karanganyar, Juli Padmi Handayani juga memastikan warung Mbok Yem aman dari si jago merah.

"Warung yang lain sudah ludes, tapi untuk Mbok Yem masih utuh," ungkap Juli, Senin dilansir dari TribunSolo.com, Selasa (3/10/2023). 

Baca juga: Viral Sopir Truk Larang Anak Jadi Polisi di Hadapan Polisi Langsung, Terlampau Kecewa Sering Dipalak

Artikel Kompas.com 'Alasan Mbok Yem Menolak Turun dari Puncak Gunung meski Hutan Lawu Terbakar'.

Riwayat Warung Mbok Yem di Gunung Lawu, Selamat dari Kebakaran, Kondisi Pemiliknya Terungkap (SURYAMALANG.COM/Febrianto Ramadani/BangkaPos.com)

Akibat Mbok Yem enggan dievakuasi, lanjut Juli, pihaknya memberikan sejumlah logistik kepada lansia tersebut.

"Beliau tidak mau dievakuasi, dan karena itu, kami memberikan logistik di sana," tandas dia.

Diketahui, Mbok Yem saat ini bertahan di Puncak Lawu bersama tiga anggota keluarganya.

Warung di puncak bayangan Gunung Lawu itu sudah didirikan Mbok Yem dari tahun 1970 atau sekitar 53 tahun berdiri.

Warung tersebut merupakan warung pertama yang berdiri di atas dinginnya puncak Gunung Lawu serta menjadi pioner untuk warung-warung di sekitarnya. 

Update Pemadaman Gunung Lawu

Sementara itu sampai Selasa, (3/10/23) pemadaman api di Gunung Lawu masih terus dilakukan oleh ratusan personil gabungan serta ratusan warga dari tiap desa. 

Water Bombing rencananya akan diterjunkan hari ini untuk memadamkan kobaran api gunung lawu yang terus meluas.

Kepulan asap masih terlihat meluas di lereng gunung lawu di Jogorogo Ngawi, Jawa Timur.

Sejauh ini kebakaran hutan di Gunung Lawu mencapai seribu hektar lebih dan masih sulit dipadamkan.

Sejumlah kepala desa di lereng Gunung Lawu juga menerjunkan ratusan warga untuk ikut memadamkan api, agar tak menjalar ke hutan produksi dan permukiman.

Baca juga: Riwayat Warung Mbok Yem di Gunung Lawu, Selamat dari Kebakaran, Kondisi Pemiliknya Terungkap

Artikel KompasTV 'Update Penanganan Kebakaran di Gunung Lawu: Water Bombing Dikerahkan!'.

Asap kebakaran Gunung Lawu terlihat dari Kabupaten Magetan, Minggu (1/10) (SURYAMALANG.COM/Febrianto Ramadani)

Sementara, hasil observasi dan pantauan udara kemarin, masih ada dua titik api besar yang mengarah ke barat dan ke timur.

Angin kencang dan tak beraturan membuat api dengan cepat menyebar.

Selain menetapkan tanggap darurat selama 14 hari, Satgas penanganan Karhutla Gunung Ngawi rencananya hari ini akan menerjunkan Water Bombing hingga sepekan ke depan.

Pemadaman dengan Water Bombing diharapkan bisa dengan cepat memutus sebaran api di Gunung Lawu yang terus meluas hingga kini memasuki Jawa Tengah dan Magetan Jawa Timur.

Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com 

Berita Terkini