Alvaro tidak lama setelah operasi mengalami gagal nafas dan jantung.
Dokter anestesi sempat memberikan tindakan berupa resusitasi jantung dan memasang ventilator.
Tak lama setelah itu, kondisi kesadaran Alvaro kian memburuk hingga koma.
Oleh dokter, dia didiagnosa menderita mati batang otak.
Orang tua Alvaro telah melakukan berbagai upaya.
Dia sempat mempertanyakan penyebab anaknya mengalami mati batang otak.
Tetapi dia tak pernah mendapatkan detail keterangan dari rumah sakit.
Kasus ini telah dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas dugaan malpraktik.