Berita Malang Hari Ini

UB Sediakan Sepeda Listrik Berbayar di Kampus Utama, Unlock Langsung Bayar Rp 1.750

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sepeda listrik berbayar yang tersedia di Universitas Brawijaya (UB).

SURYAMALANG.COM, MALANG - Universitas Brawijaya (UB) menyediakan sepeda listrik berbayar di kawasan kampus utama di Kota Malang.

UB menggandeng Beam Mobility Indonesia dalam penyediaan sepeda listrik tersebut.

Pada tahap awal, 101 sepeda listrik tersedia di sembilan drop zone. Drop zone adalah shelter terdekat dengan tujuan.

"Sepeda listrik ini bisa jadi alternatif. Adanya transportasi ini bisa bikin nyaman, dan tidak capai. Tapi, adanya sepeda listrik ini membuat kendaraan di UB semakin banyak," kata Lenka, mahasiswi Fakultas Pertanian kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (4/10).

Pengguna yang ingin menggunakan sepeda listrik bisa mendaftar melalui aplikasi. Untuk memakai ini ada aplikasinya.

Ada dua jenis biaya yang akan dikenakan ke pengguna, yaitu biaya unlock sebesar Rp 1.750, dan biaya penggunaan sebesar Rp 700 per menit. Semua pembayaran cashless, dan layanan berbasis IoT.

Pada tahap awal kerja sama ini, pengguna civitas akademi UB akan mendapat potongan harga sebesar 50 persen. Jadi, biaya unlock sebesar Rp 850, dan biaya pemakaian sebesar Rp 350 per menit.

Direktur Badan Pengelola Usaha (BPU) UB, Nurkholis mengatakan UB tidak invest apapun dalam penyediaan sepeda listrik ini.

"Kami hanya menyediakan lokasi parkir. Beam yang mengurusi segala sesuatunya terkait operasional sepeda listrik," kata Nurkholis.

Nurkholis menyebutkan ada petugas dari Beam yang memastikan keberadaan sepeda listriknya, dan memantau baterai sepeda listrik. "Kami ada sharing provit yang nanti ditindaklanjuti dengan perjanjian," imbuhnya.

Sementara itu, Head Communication PT Beam Mobility Indonesia, Bagus Sukmana mengatakan UB merupakan kampus ketiga yang berkolaborasi dengan Beam.

Sebelumnya, Beam sudah kolaborasi dengan Universitas Indonesia (UI) dan Institur Pertanian Bogor (IPB). Jadi, UB merupakan kampus pertama di Jawa Timur (Jatim) yang menggunakan sepeda listrik.

"Kami memilih UB karena lembaga pendidikan besar. Ini sebagai pembuka jalan karena UB menjadi kampus pertama yang bekerja sama rate sharing bagi sepeda listrik. Sepeda listrik ini untuk mahasiswa dan juga karyawan," kata Bagus.

Pihaknya akan menambah jumlah sepeda listrik sesuai kebutuhan atau respons pasar. Menurutnya, keberadaan sepeda listrik di kampus bisa efisien dan terkait dengan isu lingkungan.

"Masyarakat yang akan mobilitas dengan jarak terbatas 10-20 menit tidak perlu pakai kendaraan bermotor," imbuhnya.

Layanan Beam di Indonesia sudah mencapai 4.000 unit di beberapa tempat. Bagus berharap layanan Beam bisa mencapai 6000 sampai 10.000 unit pada akhir tahun 2023.

"Sebenarnya kami ingin ke banyak kampus. Tapi, kerja sama kan perlu pendekatan dulu. Kami melihat luasan kampusnya dan kebutuhannya juga," terangnya.

Berita Terkini