"Bukan properti, itu sisa om waktu hebat, waktu jaya-jayanya properti om banyak. Dijualin buat makan hidup. santai aja," kata Edi.
Jawaban Edi Darmawan pun menjadi sindiran oleh Karni Ilyas.
"Hebat, properti yang djual buat makan hidup," kata Bang Karni.
"Oh iya, separo harganya," kata Edi Darmawan.
"Ya masa perumahan mewah buat makan," kata Karni Ilyas.
Selain itu di kesempatan berbeda, Edi Darmawan mengaku merasa ditipu oleh Netflix dan melayangkan kritik pada film dokumenter tersebut,
"Netflix itu saya ketipu sama dia," ujar Edi dikutip dari YouTube Karni Ilyas Club, Sabtu (7/10/23).
"Jadi Netflix itu orang Singapura yang punya, namanya Jessica Wong, yang syuting kita, director maupun sutradaranya namanya Rob Sixsmith" imbuhnya,
"Saya enggak dapat apa-apa dari dia, cuma dia minta tolong untuk jawab, ya saya jawab," jelasnya.
Edi Darmawan menyayangkan video yang ditayangkan untuk film dokumenter itu tidak sesuai kenyataan hingga kini ramai di media sosial dan banyak orang membela Jessica.
"Tapi kenyataannya, apa yang dia tayangkan itu enggak sesuai dengan kenyataan yang ada," ujar Edi.
"Waduh parah itu Netflix. Sehingga inilah yang terjadi (ramai)," sambungnya.
Kecewa dengan film dokumenter itu, Edi Darmawan menuduh Netflix sengaja membuat gaduh demi mendapat keuntungan.
"Jangan sampai terkecoh oleh Netflix, Netflix itu cari duit, kalau perlu diadu domba kayak zaman Belanda. Kita diadu domba yang dapat duit dia," ucap Edi.
"Menurut saya itu Netflix enggak bener, sudah nipu kita. Sandy (saudara kembar Mirna) di Jerman juga kaget, dia mau sue si Rob Sixsmith itu," tegasnya.
Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com