Lokasinya berada di Jalan Jenderal Basuki Rahmat Gg. 4, Kauman, Kecamatan Klojen, Kota Malang.
Baca juga: Sejarah Kampung Heritage Kayutangan Malang, Wisata Bangunan Tua Bersejarah Zaman Kolonial Belanda
7. Kelenteng Eng An Kiong
Wisata sejarah di Malang selanjutnya adalah Kelenteng Eng An Kiong yang berada di Jl. R.E. Martadinata, Kotalama, Kec. Kedungkandang, Kota Malang.
Kelenteng Eng An Kiong merupakan kelenteng Tridarma, yang digunakan untuk beribadah tiga kepercayaan, yaitu Khonghucu, Taoisme, dan Buddha, seperti dikutip dari Kompas.com (5/1/2023).
Bangunan kelenteng yang didirikan pada 1825 ini, telah ditetapkan sebagai cagar budaya.
Pendiri Kelenteng Eng An Kiong adalah orang militer yang bernama Liutenant Kwee Sam Hway.
Selain sebagai tempat ibadah, Kelenteng Eng An Kiong menjadi destinasi wisata religi dan sejarah di Malang.
8. Museum Singhasari
Sesuai namanya, Museum Singhasari menyimpan benda-benda bersejarah peninggalan Kerajaan Singasari.
Lokasinya berada di Perumahan Singhasari Residence, Desa Klampok, Kecamatan Singasari, Kabupaten Malang.
Kerajaan Singasari merupakan salah satu kerajaan besar di Indonesia bercorak Hindu-Buddha yang berada di daerah Singasari, Kabupaten Malang.
Kerajaan Singasari juga dikenal dengan nama Kerajaan Tumapel.
Mengutip Kompas.com (12/6/2022), terdapat sekitar 345 koleksi artefak bersejarah pada museum seluas sekitar 3.000 meter persegi itu.
Pengunjung bisa melihat berbagai macam artefak peninggalan Kerajaan Singosari, seperti arca Mahakal, Mahisha, Ganesha, Durga Gaya Singasari, dan Prajna Paramita
9. Candi Badut
Candi Badut merupakan candi tertua di Jawa Timur, seperti dikutip dari Kompas.com (18/1/2023).
Candi bercorak Hindu ini merupakan peninggalan Kerajaan Kanjuruhan yang diperkirakan dibangun pada abad ke-8, berdasarkan Prasasti Dinoyo.
Lokasinya berada di Desa Karangwidoro, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.
Candi Badut ditemukan pada 1921 oleh Maureen Brecher, seorang Belanda.
Kemudian, bangunan candi dipugar pada 1923-1926.
Adapun nama Candi badut diambil dari nama kecil Raja Gajayana yaitu Liswa dalam bahasa Sansekerta, yang berarti anak komedi, tukang lawak, atau tukang tari.
Kata tersebut serupa maknanya dnegan badut di masa kini, yakni seseorang yang menjadi penghibur dengan berbuat lucu atau melawak.
10. Candi Jawar Ombo
Candi Jawar Ombo berada di Desa Muliosari, Kecamatan Ampel Gading, Kabupaten Malang.
Mengutip laman Pemerintah Kabupaten Malang, bangunan candi pertama kali ditemukan penduduk setempat pada 1983 dalam kondisi masih terpendam tanah.
Hingga kini, Candi Jawar Ombo masih penuh dengan misteri lantaran belum banyak kajian sejarah dari peninggalan bersejarah ini.
Daya tarik Candi Jawar Ombo adalah bangunan candi yang menghadap ke arah Gunung Semeru.
Bangunan candi berciri khas candi Jawa Timur yakni tinggi dengan alas di bawahnya.
Pada pintu masuk candi terdapat arca batu yang memegang gada, yang diperkirakan sebagai wujud Dwarapala.
Demikian wisata sejarah di Malang yang menarik dikunjungi dari candi sampai museum.
Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com