#TRENGGALEK - Waspada bencana hidrometeorologi mulai dari angin kencang, puting beliung, hujan es, bahkan banjir dan juga longsor.
SURYAMALANG.COM, TRENGGALEK - Setelah masa kemarau, wilayah Kabupaten Trenggalek mulai diguyur hujan dengan intensitas sedang pada Minggu (26/11/2023).
Kalaksa BPBD Trenggalek, Stefanus Triadi mengatakan Kabupaten Trenggalek mulai memasuki musim pancaroba atau peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.
"Berdasarkan rilis dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, ada potensi terjadi cuaca ekstrem di Kabupaten Trenggalek mulai 25 November hingga 2 Desember," kata Triadi, Minggu (26/11/2023).
Hal tersebut juga dapat memicu bencana hidrometeorologi mulai dari angin kencang, puting beliung, hujan es, bahkan banjir dan juga longsor.
"Pada tanggal tersebut diprakirakan terdapat gangguan atmosfer yang melintasi wilayah Jawa Timur secara bergantian," ucapnya.
Gangguan atmosfer yang dimaksud adalah gelombang rossby, gelombang kelvin, hingga Madden Julian Oscillation (MJO).
Kondisi tersebut berpotensi menimbulkan cuaca ekstrem di wilayah Jawa Timur termasuk Kabupaten Trenggalek.
Sementara itu, di Kabupaten Trenggalek sendiri sampai berita ini ditulis, sejumlah wilayah di Kabupaten Trenggalek masih kesulitan mendapatkan air bersih.
"Hari ini kami masih mengirimkan droping (bantuan) air bersih ke daerah yang mengalami kekeringan," lanjut Triadi.
Masyarakat di 40 desa yang tersebar 13 kecamatan di Kabupaten Trenggalek kesulitan mendapatkan air bersih.
Kecamatan Panggul menjadi kecamatan yang paling terdampak dengan jumlah desa yang mengalami kekeringan yaitu 9 desa.
"Total di Kabupaten Trenggalek ada 6.417 KK dan 17.630 jiwa yang terdampak kekeringan," pungkasnya.