SURYAMALANG.COM, BALI - Kecerobohan berujung kartu merah didapatkan oleh gelandang Arema FC, Ariel Lucero, di laga menghadapi Bali United, Senin (4/12/2023).
Pemain asal Argentina itu harus diusir wasit setelah menyikut gelandang Bali United, Luthfi Kamal pada pertengahan babak kedua, di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali.
Pada saat itu, Arema FC tertinggal 3-2 atas tuan rumah Bali United dan menjadi skor akhir pertandingan pekan 21 Liga 1 2023 tersebut.
Sebelum dikartu merah, pemain berusia 24 tahun itu sempat memberikan assist atas gol kedua Arema FC yang dicetak Dedik Setiawan.
Saat itu, Singo Edan sempat menguasai jalannya pertandingan, setelah mencetak dua gol balasan.
Namun momen tersebut sirna ketika Ariel Lucero mendapatkan kartu merah dari wasit.
Arema FC harus bermain dengan 10 pemain, dan gagal menyamakan kedudukan sampai akhir pertandingan.
Tindakan ceroboh Ariel Lucero yang berujung kartu merah itu membuat pelatih Arema FC, Fernando Valente geram.
"Sebenarnya kami sudah bertarung untuk mencoba menyamakan kedudukan."
"Tapi, kami dapat kartu merah yang sangat bodoh."
"Itu membuat situasi semakin sulit bagi kami," ucap Fernando Valente.
Sebelum laga Bali United vs Arema FC, pelatih asal Portugal itu sebenarnya sudah mewanti-wanti anak asuhnya untuk tidak membuat kartu merah.
Sebab di laga sebelumnya, Arema FC juga bermain dengan 10 pemain saat berhadapan dengan Persik Kediri.
Jayus Hariono harus diusir wasit usai menerima kartu kuning kedua.
Hal tersebut membuat Arema FC harus mengalami kekalahan di laga Derby Jatim tersebut.
"Kami akan memperhatikan detail kecil seperti set piece dan kartu merah yang bisa mengubah segalanya dalam pertandingan," ujar Valente sebelum pertandingan menghadapi Bali United.
Fernando Valente tidak terima dengan keputusan buruk yang dilakukan oleh pemainnya di atas lapangan.
Baginya, hal penting yang kini harus dihadapi oleh Arema FC tidak hanya tim lawan saja. Namun juga melawan diri sendiri.
Apalagi kartu merah yang diterima Ariel Lucero terjadi ketika tidak terjadi perebutan bola.
"Sekarang lawan yang kami hadapi adalah diri kita sendiri."
"Saya akan memberi hukuman. Karena kontrol emosi dalam pertandingan sangatlah penting."
"Saya gak terima dengan keputusan buruk pemain."
"Sekarang pertandingan selesai, dan kami harus banyak belajar," tandasnya.