Suami Mutilasi Istri

Pengakuan Suami Mutilasi istri di Malang, Tak Bisa Tidur Selalu Merasa Dihantui arwah Made Sutarini

Penulis: Frida Anjani
Editor: Dyan Rekohadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Potret james (KIRI) Suami Mutilasi istri di Malang, Ni Made Sutarini (KANAN)

SURYAMALANG.COM - Terungkap pengakuan James suami mutilasi istri bernama Ni Made Sutarini di Malang, Jawa Timur. 

Diketahui, James mengeksekusi Ni Made Sutarini  pada Sabtu siang.

Sementara pada malam harinya, ia mengaku dihantui korban sampai tidak bisa tidur.

Keesokan harinya, pelaku akhirnya minta tolong tetangga untuk mengangkat ember berisi potongan tubuh korban sekaligus menyerahkan diri ke polisi.

Setelah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri, tersangka James Loodewyk Tomatala (61) mengaku tidak tenang dan sering dihantui korban.

Hal itu diungkapkan langsung kuasa hukum tersangka, Guntur Putra Abdi Wijaya.

"Jadi, tersangka ini membunuh dan memutilasi pada Sabtu (30/12/2023) siang. Dan pada malam harinya, tersangka merasa dihantui sama korban,"

"Bahkan di malam hari itu, tersangka tidak tidur sama sekali karena terus dibayang-bayangi," ujarnya kepada SURYAMALANG.COM, Kamis (4/1/2024).

Ni Made Sutarini (SURYAMALANG.COM)

Baca juga: Tersangka Mutilasi di Kota Malang Kena Diabetes, Bikin Hubungannya Tidak Harmonis dengan Istri

Karena dihantui korban itulah, yang membuat tersangka tidak tahan dan menyerahkan diri ke polisi.

"Semalam itu tersangka berpikir. Dan pada pagi esok harinya, minta tolong ke tetangga untuk mengangkat ember berisi potongan tubuh korban,"

"Tetangganya ini ketakutan dan lari. Setelah itu, tersangka menyerahkan diri ke polisi," pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, James Loodewyk Tomatala (61) tega membunuh dan memutilasi istrinya sendiri yang bernama Ni Made Sutarini (55).

Aksi keji tersebut, dilakukan di rumah tersangka yang terletak di Jalan Serayu, Nomor 6 RT 2 RW 4 Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.

Diketahui, korban dibunuh pada Sabtu (30/12/2023) siang. Kemudian, tersangka yang merupakan pensiunan pegawai BUMN itu kebingungan untuk mrnyembunyikan jasad istrinya.

Dengan memakai pisau besar (parang) dan pisau kecil, tersangka memutilasi jenazah korban menjadi 10 bagian. Lalu, potongan tubuh korban dimasukkan ke dalam ember yang ada di halaman rumah.

James Loodewyk Tomatala (61) tersangka pembunuhan dan mutilasi terhadap istrinya, Ni Made Sutarini (55) di Kota Malang. (SURYAMALANG.COM)

Baca juga: Kisah Cinta Made Sutarini dan James, Suami Mutilasi Istri di Malang Dulu Perawat Kecantol Pasien

Aksi keji itu terungkap setelah tersangka menyerahkan diri ke Polsek Blimbing pada Minggu (31/12/2023) sekitar pukul 08.45 WIB.

Polisi segera datang ke lokasi rumah tersangka dan melakukan olah TKP. Sedangkan jenazah korban, dievakuasi dan dibawa ke Kamar Jenazah Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.

Atas perbuatannya tersebut, tersangka James Loodewyk Tomatala dijerat dengan pasal berlapis.

Yaitu, Pasal 351 ayat (3) KUHP subsider Pasal 338 KUHP subsider Pasal 340 KUHP subsider Pasal 44 ayat (3) UU RI No 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Dengan ancaman hukuman mati atau seumur hidup.

Korban Mutilasi Suami Dikremasi

Jenazah korban mutilasi suami Ni Made Sutarini dikremasi di Malang, Rabu (3/1/2024). 

Pihak keluarga Ni Made Sutarini telah membawakan perlengkapan untuk melakukan kremasi langsung dari Bali, 

Jenazah Ni Made Sutarini akan diupacarai secara Hindu di krematorium di Malang.

Pengabenan akan difasilitasi PHDI Malang, dan kerabatnya di Surabaya Jawa Timur.

Meskipun Sutarini sempat memeluk agama Kristen setelah menikah dengan suaminya, James Loodewyk Tomala, asal Manado, Sulawesi Utara, namun atas permintaan dari keluarga, jenazah Sutarini akan diaben susai tradisi agama Hindu di Bali. 

Dua saudara kandung Sutarini, yakni adiknya Komang Suardana beserta kakak tertuanya, Ni Wayan Suarini pada Selasa 2 Januari 2023, berangkat ke Malang untuk membawa tirta di sanggah dan kawitan untuk upacara pengabenan Sutarini. 

"Kakak dan adik dari Sutarini yang berangkat ke Malang, membawa tirta dari sanggah dan kawitan. Kalau tirta pura desa tidak ada, karena Sutarini sudah bukan warga desa adat di sini pasca menikah," ungkap Surata, sepupu Sutarini di kediamannya Banjar Banda, Desa Takmung Klungkung pada Selasa 2 Januari 2023 dikutip dari Tribun Bali (Grup Suryamalang.com).

Ni Made Sutarini korban pembunuhan dan mutilasi suaminya di Malang (Kolase @joshuanade)

Baca juga: Pembunuhan dan Mutilasi di Kota Malang, Tetangga Lihat Potongan Tubuh Korban

Sebelumnya jenazah korban dititipkan di kamar jenazah RS Saiful Anwar (RSSA) Malang.

Selanjutnya jenazah Sutarini diserahkan kepada keluarganya yang datang ke Malang untuk dikremasi, hari ini.

Kisah Cinta Made Sutarini dan James yang Berakhir Pilu

Kematian Ni Made Sutarini (55) dengan cara yang tragis, membuat keluarga besarnya di Banjar Banda, Desa Takmung, Klungkung sangat kehilangan.

Terlebih setelah dibunuh, jenazah Sutarini dimutilasi dengan kejam oleh suaminya sendiri, James Lodewyk Tomatala (61).

DI mata keluarga, Sutarini merupakan sosok yang sangat baik dan penyabar.

Hal ini dibuktikan dengan Sutarini yang tidak melaporkan suaminya ke kantor polisi walau sering mendapatkan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dari suaminya.

"Kakak saya sering mendapatkan kekerasan dari suaminya. Ia tidak melapor ke polisi karena memikirkan anak-anaknya," ujar adik kandung Sutarini, Komang Suardana, di kediamannya Banjar Banda, Desa Takmung, Klungkung pada Selasa 2 Januari 2023.

Baca juga: Korban Mutilasi Seolah Setor Nyawa Saat Pulang ke Malang, Sering Jadi Korban KDRT Suami

Sutarini dan James telah menikah lebih dari 30 tahun lalu. Sebelummya Sutarini merupakan seorang perawat di salah satu rumah sakit swasta di Surabaya.

Sementara James sebelumnya merupakan pasien yang dirawat oleh Sutarini.

James saat ini berstatus sebagai pensiunan pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Keduanya lalu kecantol, berjodoh. Seperti itu pertemuan mereka," ungkap sepupu Sutarini, Wayan Surata.

Setelah menikah, Sutarini berhenti bekerja menjadi perawat dan fokus mengurus keluarga.

Sementara James bekerja di salah satu BUMN.

Keduanya dikaruniai dua orang anak. Anak pertamanya perempuan dan baru sekitar sebulan bekerja di Singapura.

Sementara anak keduanya laki-laki dan bekerja sebagai teknisi di salah satu rumah sakit swasta di Kabupaten Badung.

"Keduanya anaknya sering pulang ke sini. Kalau anak laki-lakinya, setiap minggu ke Klungkung," ungkap Surata.

Namun pernikahan keduanya berujung duka. James membunuh Sutarini dengan tragis, Minggu (30/12).

Jenazah Sutarini baru ditemukan pada Senin 31 Desember 2023 dalam kondisi telah termutilasi.

Kronologi Kejadian

- Beginilah kronologi dan detik-detik James Loodewyk Tomatala (61) saat membunuh dan melakukan mutitasi terhadap istrinya, Ni Made Sutarini (55), di Kota Malang.

Insiden suami mutilasi istri yang dilakukan James Loodewyk Tomatala terhadap Ni Made Sutarini sungguh di luar nalar.

Polisi membawa barang bukti, suami yang bunuh dan mutilasi istrinya di Jalan Serayu Kota Malang (SURYA MALANG/Kukuh Kurniawan)

Baca juga: Penderitaan Ni Made Sutarini Sebelum Dimutilasi Suami di Malang, Alami KDRT dan Sudah Pisah Rumah

Berdasarkan fakta baru yang digali penyidikan Satreskrim Polresta Malang Kota, seusai membunuh dan memutilasi, tersangka sempat menunjukkan mayat korban ke salah satu tetangga.

Fakta baru itu diungkapkan langsung oleh Kanit 4 Tindak Pidana Khusus (Pidsus) Satreskrim Polresta Malang Kota, Ipda Aji Lukman Syah.

"Pada Minggu (31/12/2023) sekitar pukul 07.00 WIB, tersangka ini minta tolong ke salah satu tetangga untuk membantunya mengangkat barang."

"Saat tetangganya sampai di rumah, tersangka mengatakan bahwa 'sudah bertemu dengan istrinya dan sudah saya bunuh dan itu jasadnya'."

"Tetangganya melihat bahwa jasadnya itu sudah terpotong-potong, dan langsung lari meninggalkan rumah tersangka."

"Dan setelah itu, tetangganya ini melaporkan ke Ketua RW dan Bhabinkamtibmas setempat," jelasnya kepada SURYAMALANG.COM, Selasa (2/1/2024)

Namun tidak lama setelah itu, tersangka santuy mendatangi polisi, menyerahkan diri ke Polsek Blimbing, Kota Malang.

"Di hari yang sama itu pula, sekitar pukul 08.00 WIB, tersangka datang ke Polsek Blimbing untuk menyerahkan diri," tambahnya.

Polisi menunjukkan barang bukti kasus suami mutilasi istri di Kota Malang, Selasa (2/1/2024). (SURYAMALANG.COM/Kukuh Kurniawan)

Dirinya juga menuturkan, selama menjalani pemeriksaan, tersangka normal dan tidak menunjukkan adanya gangguan kejiwaan.

"Ketika menjalani pemeriksaan, tersangka ini menjawab dengan lancar dan normal. Namun memang, tersangka ini tidak menunjukkan rasa menyesal sama sekali," tandasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, James Loodewyk Tomatala (61) tega membunuh dan memutilasi istrinya sendiri yang bernama Ni Made Sutarini (55).

Aksi keji tersebut, dilakukan di rumah tersangka yang terletak di Jalan Serayu, Nomor 6 RT 2 RW 4 Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.

Diketahui, korban dibunuh pada Sabtu (30/12/2023) siang.

Kemudian, tersangka yang merupakan pensiunan pegawai BUMN itu kebingungan untuk menyembunyikan mayat istrinya.

Dengan memakai pisau besar (parang) dan pisau kecil, tersangka memutilasi jenazah korban menjadi 10 bagian.

Lalu, potongan tubuh korban dimasukkan ke dalam ember yang ada di halaman rumah.

Aksi keji itu terungkap setelah tersangka menyerahkan diri ke Polsek Blimbing pada Minggu (31/12/2023) sekitar pukul 08.45 WIB.

Polisi segera datang ke lokasi rumah tersangka dan melakukan olah TKP.

Sedangkan jenazah korban, dievakuasi dan dibawa ke Kamar Jenazah Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang.

Dari hasil penyelidikan sementara, permasalahan rumah tangga menjadi motif tersangka tega menghabisi nyawa korban.

Berita Terkini