Pemilu 2024

Sosok Erfin Dewi Sudanto, Caleg PAN Berniat Jual Ginjal Demi Kampanye

Editor: Yuli A
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Erfin Dewi Sudanto, calon anggota Legislatif (Caleg) 2024 di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bondowoso berniat menjual ginjalnya untuk dana kampanye.

Reporter: Imam Nawawi


SURYAMALANG.COM, BONDOWOSO - Erfin Dewi Sudanto, calon anggota Legislatif (Caleg) 2024 di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bondowoso berniat menjual ginjalnya untuk dana kampanye.


Langkah nekat Caleg dari Partai Amanat Nasional (PAN) di Daerah Pemilihan (Dapil) Bondowoso tersebut, juga dituangkan dalam surat penyataan tertulis yang bermaterai Rp10.000.


Saat dikonfirmasi, pria yang tinggal di Desa Bataan Kecamatan Tenggarang Kabupaten Bondowoso ini, mengaku nekat menawarkan ginjalnya kepada orang yang mau beli. Karena biaya kampanye Pemilihan Legislatif (Pileg) cukup besar.


"Kebutuhan sangat besar sekali. Terutama yang banyak seperti bansos dan kegiatan yang melibatkan masyarakat," kata Erfin Dewi Sudanto lewat sambungan telepon whatsapp, Selasa (16/1/2024)


Dia bercerita saat menggalang masa dengan mendatangani rumah warga. Kebanyakan mereka tanya besaran uang yang akan diberikan kepada para pemilih.


"Masyarakat banyak krisis kepercayaan dengan wakil rakyat. Setiap saya soan ke rumah warga, selalu ditanya wani piro (berani berapa)," katanya.

 


Erfin mengaku belum bisa menafsirkan biaya kampanye yang diperlukan untuk memenangkan suara di Dapil 1 Bondowoso. Sebab hal tersebut sangat sensitif bila dipublikasi.


"Kalau kebutuhannya dana kampanye, berat mau mengungkapkan.Nanti Disangka mau mempermainkan dan cari-cari kesempatan," paparnya.


Saat ditanya dana kampanye sebesar Rp 2 Miliar, kata dia, kemungkinan besarannya segitu yang dibutuhkan untuk bisa menang Pileg 2024 tingkat Kabupaten Bondowoso.


"Kadang kan setiap Timses juga butuh uang bensin dan transport, satu orang ada Rp 200 ribu hingga Rp 100 ribu. Karena tahun 2019, teman saya ada yang tidak jadi juga dengan dana Rp 2 miliaran," katanya.


Pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Desa Bataan periode 2007-2013 tersebut mengaku jual ginjalnya tersebut untuk kepentingan masyarakat. Sebab jadi anggota legislatif adalah jabatan publik.


"Supaya saya lebih amanah lagi (saat terpilih jadi Caleg) dengan sisa umur hidup saya. Ini bukan untuk kepentingan pribadi. Karena selain untuk membesarkan nama partai, ini juga bentuk keseriusan saya, agar ke masyarakat tidak mengkhianati nanti," tutur Erfin.

 

Halaman
12

Berita Terkini