"Asuransi jiwa sama, bisa sebagai pemegang polis bisa membayar melalui orang lain, tapi kalau tertanggung sebaiknya punya nilai ekonomis jika meninggal dunia itu nilai ekonomis bisa tergantikan" jelas Maryadi.
Dalam kasus Dante menurut Maryadi sedikit berbeda.
Apabila Dante didaftarkan dengan jenis asuransi jiwa, maka kata Maryadi hal itu membingungkan dan tidak tepat manfaat.
"Kenapa anak untuk asuransi jiwa padahal secara nilai ekonomis dia tidak memiliki impact terhadap orang tuanya" terang Maryadi.
Menurut Maryadi, seharusnya orang yang jadi sumber penghasilan ekonomilah yang didaftar untuk asuransi jiwa.
"Yang seharusnya sebagai pemegang polis adalah sumber penghasil ekonomi, kecuali anak sumber ekonomi, anaknya yang bekerja gitu, itu mungkin bisa terjadi" terang Maryadi.
Maryadi pun menyebut dalam kasus Dante perlu dipertanyakan apa motif dibuatkan asuransi jiwa anak.
"Karena yang punya uang seharusnya kan orang tua, kalau anaknya tidak ada, apakah secara ekonomi dia jadi terganggu, kalau tidak terganggu seharusnya kan tidak perlu asuransi jiwa untuk anak" terang Maryadi.
Penjelasan Soal Asuransi Dante
Sementara itu penjelasan soal asuransi Dante sebelumnya diungkap oleh Soraya Rasyid selaku sahabat Tamara Tyasmara.
"Itu adalah fitnah banget," kata Soraya Rasyid melansir TribunnewsBogor.com (grup suryamalang) Senin, (19/2/24).
Kepada Soraya Rasyid, Tamara Tyasmara mengaku asuransi Dante sudah tidak aktif lagi.
"Aku tanya kan, 'Ra Dante emang ada asuransi ?'. 'Ada tapi udah lama gak gua bayar karena CC gua mati jadi auto debetnya udah gak kebayar lagi'," cerita Soraya Rasyid.
Baca juga: Beda Pengakuan Sekolah dan Vincent Rompies, Anaknya Tidak di-DO Tapi Diminta Mengundurkan Diri
Baca juga: Hidup Farid Berubah Total Gegara Mirip Gibran, Kerja Sopir dan Jualan Baju Kini Diundang Raffi Ahmad
Bahkan jauh sebelum meninggal dunia, Tamara Tyasmara pernah merogok kocek untuk membayar biaya rumah sakit Dante.
"Dante dirawat itu terakhir sebelum pergi, itu dia ngeluarin uang sendiri, gak pakai asuransi karena asuransinya mati," kata Soraya Rasyid.