SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Seorang pedagang ayam potong asal Tirtoyudo, Malang, ditangkap jajaran Kepolisian Polsek Gubeng, Surabaya karena kasus uang palsu.
Pedagang ayam bernama Rangga Pranata (35) itu ditangkap setelah terbukti memproduksi uang palsu.
Ia membuat uang palsu nominal Rp50-100 ribu-an, hingga memiliki uang senilai Rp222 juta.
Kejahatan Rangga membuat uang palsu terbongkar setelah pembeli uang palsunya ditangkap polisi.
Penangkapan Rangga bermula dari penangkapan Inamul Hasan Abdullah (20) warga asal Peterongan Jombang namun sudah berdomisi di Nginden, Surabaya.
Hasan membeli uang palsu dari Rangga.
Hasan menggunakan uang palsu untuk menyewa hotel di kawasan Kalibokor.
Ternyata resepsionis hotel mengetahui ciri-ciri uang palsu.
"Resepsionis kemudian menghubungi kami. Saat tersangka H (Hasan) kami geledah ternyata dia membawa uang pecahan seratus ribu sebanyak 29 lembar," ucap Kapolsek Gubeng, Kompol Eko Sudarmanto.
Penyelidikan pun dilakukan polisi. Hasan akhirnya mengaku mendapat uang palsu dari Rangga.
Polisi akhirnya membekuk Rangga di Malang.
Kepada polisi Rangga mengaku membuat uang palsu sekitar tiga bulanan.
Dalam kurun waktu tersebut dia bisa mencetak lembaran uang rupiah palsu sebanyak dua ratus dua puluh dua juta.
"Yang sudah beredar sekitar Rp55 juta," terang Eko.
Rangga biasanya mengedarkan uang palsu di akun Facebooknya.
Harga jualnya satu banding empat. Pembeli hanya modal Rp100 ribu bisa mendapat uang palsu sebanyak Rp400 ribu.
Penjualan itu dilakukan secara terang-terangan tanpa kode-kode.
Rata-rata pembeli uang palsu produksi Rangga orang-orang dari kota besar. Misalnya Malang Kota dan Surabaya.
Dia melayani pembeli online dengan sistem cash on delivery (COD).
Pembayaran diterima setelah uang palsu sudah sampai di pembeli.
Kapolsek Gubeng berharap masyarakat selalu waspada terhadap peredaran uang palsu. Bukan tidak mungkin uang palsu ada di sekitar kita.
Terlebih saat momen Ramadhan 1445 Hijriah saat ini yang umumnya setiap bulan Fitri perputaran jual beli di pasar, mall, dan sebagainya selalu meningkat. Ia berharap masyarakat setiap kali transaksi betul-betul memeriksa uang secara teliti.
"Bagi warga yang menemukan atau menerima uang palsu jangan ragu untuk segera melaporkan kepada pihak kepolisian," tandasnya.