SURYAMALANG.COM - Terungkap fakta bengkel minta upah Rp 200 ribu untuk gati ban serep yang menjadi viral di media sosial.
Seorang pengemudi Ertiga itu curhat soal kekesalannya soal sebuah bengkel di Puncak Bogor.
Ia menyebut bengkel itu menggetok harga mahal untuk jasa ganti ban serep.
Namun, seorang saksi membeberkan apa yang terjadi sebenarnya.
Benarkah bengkel itu pantas meminta bayaran Rp 200 ribu?
Dalam unggahan di akun Instagram @bogorpisan pada Sabtu (13/4/2024), pengemudi Ertiga itu memberi peringatan kepada pengendara lain.
"Hati-hati kalau ke bengkel samping POM bensin Cipayung datar yang ada di sebelah kiri arah ke atas," tertulis dalam unggahan itu.
Disebutnya bahwa bengkel itu berada di jalur puncak Bogor, tepatnya di Desa Cipayung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor.
Unggahan itu juga disertai dengan foto bukti pembayaran ke pihak bengkel.
Tampak dalam kuitansi itu, rincian biaya jasa ganti ban serep yaitu Rp200.000.
Baca juga: Nasib Driver Ojol Surabaya HPnya Dicuri Pasutri di Masjid Viral Terekam CCTV, Sempat Wudu Lalu Pergi
Baca juga: Bus Pahala Kencana Rute Bandung-Denpasar Terbakar di Tol Jombang-Mojokerto, 34 Penumpang Selamat
Pemilik akun menyebut harga tersebut terlampau mahal untuk jasa ganti ban serep.
"Bengkel sialan, cuma minta tolong ganti ban serep doang, jasanya Rp 200.000. Dikira ganti ban serep yang bisa lakuin cuma dia doang. Yang sepele aja ditembak segitu, apalagi yang berat perbaikannya," tulis pemilik mobil dalam foto yang diunggah.
Melansir dari Kompas.com, Ketua RT 03/04 Desa Cipayung, Muryanto sekaligus saksi yang mewakili pemilik bengkel menyampaikan klarifikasi atas peristiwa tersebut.
Muryanto menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada hari Lebaran atau Rabu (10/4/2024).
Berawal dari mobil Suzuku Ertiga yang mengaku memiliki masalah pada bagian ban mobilnya.
Saat dicek, ban belakang sebelah kanan mobil menggelembung.
"Supaya nanti enggak ada salah paham, jadi klarifikasi masalah sebenarnya. Awalnya itu datang mobil Ertiga, yang punya turun dan bilang, 'ban saya agak goyang-goyang nih'," ucap Muryanto.
"Nah, sudah dicek semua, ternyata bannya benjol-benjol di belakang sebelah kanan. Akhirnya diganti," imbuhnya.
Setelah diganti, pemilik mobil tersebut kemudian meminta tolong untuk mengecek semua ban.
"Akhirnya didongkrak, digoyang-goyangin, dibuka semua, dibersihkan semua, termasuk kampasnya udah bersih, selesai," ujarnya.
Ia mengaku, saat itu pemilik bengkel pun menanyakan biaya jasa ganti ban serep tersebut.
Pihak bengkel kemudian memberi kuitansi dengan tertera biaya Rp200.000
Pemilik mobil, kata Muryanto, langsung membayar dan tidak keberatan saat itu.
Muryanto mengatakan, jika pemilik mobil menawar, maka harganya bisa dikurangi.
"Kalau misalkan bilang punya cuma Rp 150.000, nawar, kan bisa dikurangi," ucap Muryanto.
Muryanto menuturkan, jasa mengecek dan mengganti ban sudah selesai semua.
Saat itu, si pemilik mobil tidak merasa keberatan.
Menurutnya, pekerjaan jasa ganti ban serep dan pemeriksaan kaki-kaki mobil lumayan berat bagi para montir di bengkel tersebut.
"Iya, diperiksa semua. Orangnya (pemilik mobil) juga enggak bilang apa-apa dan langsung bayar, enggak nawar. Ternyata kalau dicek ke bengkel lain pun seperti itu harganya. Permintaan dari pemilik mobil tersebut, tolong, Pak, dicek semua. Masalah harga sebenarnya masih bisa nego. Kalau misal kan cuman ganti ban doang, ya kasih Rp20.000," terangnya.
Setelah kejadian itu viral, Muryanto mengaku pihak kepolisian datang ke lokasi untuk mengetahui dugaan kasus getok harga jasa bengkel.
"Tadi polisi juga datang karena ingin tahu masalah dari awal sampai akhir aja. Mereka juga mengimbau dan saya pun klarifikasi seperti apa masalah dari awal sampai akhir," jelasnya.
Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro mengatakan, dirinya sudah menerima laporan soal dugaan getok harga jasa bengkel kepada pengendara di jalur Puncak Bogor.
Polisi telah mendatangi bengkel tersebut untuk mengumpulkan keterangan dari pemilik bengkel.
Hasilnya, pemilik bengkel kemudian diberi pemahaman dan teguran supaya tidak lagi melakukan perbuatan serupa.
"Kita beri pemahaman kepada pemilik bengkel agar bantu masyarakat. Jangan akhirnya menyusahkan masyarakat yang lagi balik (mudik) maupun yang mau wisata," ujar Rio.
Atas kejadian itu, polisi akan memonitor bengkel-bengkel yang berada di kawasan wisata Puncak Bogor.
Para pemilik bengkel diminta untuk tidak melakukan getok harga pada momen arus wisata libur Lebaran 2024.
"Ya, kita akan memonitor setiap bengkel yang lain agar tidak melakukan hal yang sama. Berikan pelayanan dengan yang (harga) wajar kepada pengendara," kata Rio.