Hal serupa juga diungkap Dian ketika berhasil diwawancarai wartawan.
Dian mengaku keterlambatan pembayaran uang sekolah itu sudah disampaikan kepada sekolah dan kepada orang tuanya.
"Saya sudah sampaikan ke orang tua, tapi orang tua minta supaya sekolah mengizinkan saya ikut ujian dulu" jelas Dian melansir Pos-Kupang.com (grup suryamalang), Kamis (18/4/24).
"Nanti habis ujian besok lusa ada uang baru dikasih," ungkap Dian menirukan pesan orang tuanya.
Respons Sekolah
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Hendrik Hadir kepada wartawan menegaskan kondisi di sekolahnya itu memang seperti yang terjadi saat ini.
Hendrik menjelaskan tunggakan uang sekolah itu sebenarnya akumulasi dari tahun kemarin dan semester kemarin.
"Pembayarannya juga bertahap agar tidak berat. Kenyataannya masih ada tungggakan" ungkap Hendrik melansir Pos-Kupang.com Kamis (18/4/24).
"Pihak sekolah juga memikirkan psikologi anak dan psikologi orang tua menghadapi ujian tidak terbebani lagi soal uang," lanjut Hendrik.
Saat disinggung berapa jumlah siswa yang dipulangkan, Hendrik mengaku kurang lebih ada 20 orang.
Hal yang sama juga disampaikan Kepala SMAN 2 Maumere, Andreas Benyamin Edi, S.Pd saat dikonfirmasi terpisah.
Menurut Andreas, para siswa yang dipulangkan alias dilarang ikut ujian itu merupakan strategi dari pihak sekolah.
Andreas sengaja tidak mau kompromi dengan siswa-siswinya karena ingin menyadarkan orang tua.
"Itu strategi kami untuk anak pulang dan menyampaikan kepada orang tua untuk menyadari dan berusaha menyelesaikan tunggakan uang sekolah dari semester sebelumnya," pungkas Andreas.
Dampak dari viralnya video tersebut memancing banyak simpati dari netizen.