SURYAMALANG.COM, - Keberadaan Ketua RT hilang misterius pasca-kasus Vina menjadi tanda tanya besar sebab dulu anaknya ikut ditangkap polisi.
Ketua RT tersebut jadi sorotan warga yang jengkel sebab tidak mau memberi keterangan apapun terhadap kasus yang menimpa Vina.
Warga yang geram bahkan mengusir Ketua RT tersebut karena dianggap lepas tanggungjawab.
Sadikun, paman Saka Tatal mantan narapidana kasus Vina yang sudah bebas bercerita warga mengusir Ketua RT yang menjabat di tahun 2016 lantaran kesal.
"Dia enggak ngasih keterangan atau apa. Makanya warga sini ngusir pak, RT-nya tuh. Enggak punya tanggung jawab," tutur Sadikun di kanal YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL, Selasa (4/6/2024).
Baca juga: Penyebab Fenomena Awan Berlubang di Langit Jember Bikin Geger Warga, Ternyata Bisa Membahayakan
Sadikun menyebut, Pak RT yang menjabat saat itu seolah tidak mau tahu dengan nasib warganya yang ditangkap dalam kasus Vina Cirebon.
Padahal, kata Sadikun, anak Pak RT pun sempat ditangkap oleh polisi, namun akhirnya dibebaskan.
"Kalau anaknya (Pak RT) dilepasin, karena dia (anak Pak RT) enggak ngasih keterangan apapun," ungkap Sadikun.
Sadikun menyakini keponakannya bersama sejumlah terpidana lain saat Minggu malam menginap di rumah Pak RT.
"Tapi kata polisi mereka itu nginepnya malam Senin, jadi yang benar yang mana?" tanya Dedi Mulyadi kepada paman Saka Tatal.
Sementara itu, kuasa hukum dari lima tersangka, Jogi Nainggolan, menyebut anak Ketua RT bernama Kahfi ikut serta kumpul-kumpul bersama para terpidana di malam sebelum Vina dan Eky terbunuh.
Jogi menyebut Kahfi ikut nongkrong di warung Ibu Neneng bersama para terpidana.
"Anaknya Pak RT Kahfi ada di dalamnya," ujar Jogi Nainggolan mengutip Tribun Jakarta.
Baca juga: Curhat Marliyana Banyak Saksi Kasus Vina Muncul, Dulu Cari Satu Saja Susah Kini Bikin Bingung
Menurut Jogi, setelah kumpul di warung Ibu Neneng, sejumlah pemuda yang kini sudah divonis bersalah oleh Pengadilan tersebut kemudian bergeser ke rumah Ketua RT yang kosong termasuk anak Pak RT bernama Kahfi.
Setelah itu, tiga hari berselang pasca pembunuhan Vina dan Eky, mereka semua ditangkap oleh aparat kepolisian.
Namun anehnya, anak Pak RT dilepaskan kembali oleh polisi berbeda dengan teman-temannya.
Hal itu terjadi setelah Ketua RT mendatangi kantor polisi.
"Kemudian Pak RT-nya dateng ke kepolisian bilang bahwa anak saya ada di rumah, kira-kira begitu. Ngotot lah (Pak RT-nya)" jelas Jogi.
"Sehingga kepolisian mengeluarkan dia (Kahfi), tetapi yang lain tidak dikeluarkan. Padahal malam itu sama-sama di rumah Pak RT," ungkap Jogi.
Kesaksian lain diungkap Sauri, penjual nasi sekaligus warga sekitar TKP pembunuhan Vina Cirebon.
Menurut Sauri, pada saat penangkapan para terpidana, Kahfi tak langsung ditangkap oleh polisi.
Saat itu, Kahfi diminta untuk menunggui motor-motor para terpidana.
"Suruh nungguin motor, abis itu motornya juga diangkut (polisi). Anak pak RT juga dibawa, tapi malemnya (Kahfi) sudah pulang," ujar Sauri di kanal YouTube Dedi Mulyadi.
Baca juga: Cerita Suroto Menemukan Vina dan Eky di TKP saat Gerimis, Merintih Minta Tolong: Film Itu Salah
Menurut Sauri, Kahfi sering bergaul dengan beberapa terpidana.
Sauri pun mengakui, kini Ketua RT yang merupakan orang tua dari Kahfi sulit ditemui.
"Iya Pak Basren dulu. Sekarang Ketua RT-nya dah ganti lagi," pungkas Sauri.
Seperti diketahui, delapan orang pelaku kasus Vina Cirebon kini sudah divonis majelis hakim Pengadilan Negeri Cirebon.
Seorang di antaranya yakni Saka Tatal, sudah dinyatakan bebas dari penjara.
Sementara itu, tujuh tersangka lainnya divonis hukuman seumur hidup.
Sedangkan tersangka Pegi Setiawan seorang DPO kasus Vina Cirebon yang ditangkap pada pertengahan Mei 2024 lalu hingga kini masih menjalani pemeriksaan di kantor polisi.