SURYAMALANG.COM, KEDIRI - Jenazah balita berinisial AF (3) ditemukan terkubur di samping rumahnya di Dusun Babaan, Desa Tugurejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Selasa (25/6/2024).
AF diduga menjadi korban penganiayaan orang tuanya, yakni Taskin (45) dan Novita (40).
Saat ini, kedua orang tua korban telah diamankan oleh pihak kepolisian.
Kejadian tersebut pertama kali dilaporkan oleh Suyono yang merupakan kakek korban.
Suyono mengatakan, Taskin dan Novita mendatangi rumahnya yang berada di Kabupaten Nganjuk pada Senin (24/6/2024) malam tanpa mengajak sang cucu.
"Tiba-tiba datang ke rumah hanya berdua. Anaknya tidak diajak."
"Saya tanya ke mana cucu saya, mereka hanya diam."
"Saya tanyain terus, malah mereka bersimpuh ke saya," kata Suyono saat ditemui di tempat kejadian perkara (TKP).
Suyono menuturkan, saat bersimpuh itu kemudian sang anak mengatakan bahwa cucunya, AF sudah meninggal.
Suyono terus mencerca pertanyaan terkait sang cucu hingga akhirnya anak dan menantunya mau mengaku.
"Bilangnya cucu saya sudah meninggal."
"Saya tanya kenapa katanya karena jatuh."
"Kemudian dimakamkan di sebelah rumah."
"Saya dari Nganjuk langsung datang ke sini tadi dan lapor Kasun," terang Suyono.
Laporan tersebut kemudian diteruskan ke pihak kepolisian dan dilakukan pembongkaran makam.
Ternyata benar, jasad AF ditemukan terkubur di samping rumah orang tuanya.
Menurut Suyono, Taskin merupakan ayah sambung atau ayah tiri dari korban.
Sang anak yakni Novita baru menikah dengan Taskin pada awal Januari 2024 ini.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Kediri AKP Fauzy Pratama mengatakan, telah dilakukan visum awal pada jasad AF di rumah yang menjadi TKP ditemukannya jasad korban.
"Dari hasil visum awal kami menemukan adanya tanda-tanda penganiayaan."
"Ada beberapa luka akibat benda tumpul di kepala dan badan korban," terang AKP Fauzy.
Terkait penyebab kematian korban, lanjutnya, perkiraan sementara karena terjadi pendarahan di kepala.
"Perkiraan kematian korban ini karena pendarahan di kepala."
"Diduga akibat penganiayaan yang dilakukan itu tadi."
"Saat ini jasad masih dilakukan autopsi di RS Bhayangkara Kediri dan terduga pelaku diamankan untuk dimintai keterangan," ujarnya.
Polisi Ungkap Motif Penganiayaan
Motif dikuburnya balita berinisial AF (3) di samping rumah orang tuanya di kawasan Desa Tugurejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri terungkap.
Kasat Reskrim Polres Kediri AKP Fauzy Pratama mengatakan, AF sebelumnya sempat mengalami penganiayaan yang diduga dilakukan oleh orang tuanya, yakni Taskin dan Novita.
"Dari hasil visum tadi kami menemukan beberapa luka akibat benda tumpul."
"Ada di kepala dan beberapa bagian tubuh. Penyebab korban meninggal akibat pendarahan di kepala," kata AKP Fauzy ditemui di tempat kejadian perkara (TKP), Selasa (25/6/2024).
AKP Fauzy menyebut, penganiayaan yang dialami korban kemungkinan terjadi tak hanya sekali saat korban meninggal.
Akan tetapi sudah terjadi beberapa kali. Hanya saja yang terparah pada Sabtu (22/6/2024) malam hingga menyebabkan korban kehilangan nyawanya.
Saat dianiaya tersebut, lanjut AKP Fauzy, korban kehilangan kesadaran dan sempat dilakukan pertolongan oleh kedua orang tuanya.
Namun setelah diketahui bahwa korban telah meninggal, keduanya panik.
"Karena panik ini kemudian korban dimakamkan di samping rumahnya. Jadi motif kenapa dikubur di sana, karena panik," terang AKP Fauzy.
Ditanyai soal motif penganiayaan, AKP Fauzy menuturkan, orang tua korban mengaku kesal terhadap korban.
Keduanya lalu bertindak di luar batas dengan menganiaya korban.
"Keduanya ikut andil dalam penganiayaan."
"Namun masih kami dalami lagi siapa yang lebih banyak menganiaya dan menyebabkan korban meninggal."
"Untuk motif mengakunya karena kesal pada korban yang disebut sering berbicara tidak sesuai fakta," ujarnya.
Saat ini, jasad korban sudah dibawa ke RS Bhayangkara Kediri untuk dilakukan autopsi.
Sementara kedua orang tua korban sudah diamankan pihak kepolisian dan dilakukan pemeriksaan.