"E Sadewa secara online sudah berlaga dua kali," jelas Faizl
Pada hari pertama berhasil memperoleh poin 2.100. Dan hari kedua mendapat 1.650 poin.
Robot harus melewati jalur rintangan menurun dan menanjak.
Rintangan ini tidak jauh berbeda dari tahun kemarin.
Hanya saja tahun ini ditambah dengan boneka pengecoh.
"Pada hari pertama bisa sampai finis, namun sayangnya di hari kedua gagal melewati jurang sebelum kotak finish Kaki robot sempat terpeleset," tambah Faiz.
Di event KRI 2024, tim Robotika ITN Malang mengeluarkan dua robot.
Selain Robot SAR e-Sadewa, juga ada Robot Tematik e-Sengkuni yang turun pada Divisi Kontes Robot Tematik Indonesia (KRTMI).
Namun debut e-Sengkuni belum lolos masuk finalis nasional.
Padahal robot beranggotakan Much Rizky Ubaidillah, Radityo Indrastata, Yuwanto Candra Pangestu, dan Muhammad Naufal Daffawaliy sudah melakukan yang terbaik.
KRI 2024 mempertandingkan tujuh divisi, yakni Kontes Robot SAR Indonesia (KRSRI), Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI), Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI), Kontes Robot Bawah Air Indonesia (KRBAI), Kontes Robot Sepak Bola Indonesia Beroda (KRSBI-B), Kontes Robot Sepak Bola Indonesia Humanoid (KRSBI-H) dan Kontes Robot Tematik Indonesia (KRTMI).