SURYAMALANG.COM, MALANG - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang memperkirakan kebutuhan biaya untuk operasional program buy the service (BTS) mencapai Rp 1 miliar per bulannya.
Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra mengatakan, kebutuhan biaya itu harus ditanggung karena nanti ada skema penggajian terhadap para sopir angkutan.
Baca juga: Sopir Angkot Kota Malang Akan Digaji Setara UMR, Transportasi Publik Lebih Baik Mulai Tahun 2025
Banyak hal yang harus ditanggung, salah satunya para sopir nanti akan digaji oleh Pemkot Malang sebesar Upah Minimun Kota (UMK).
"Kalau dengan 25 unit kendaraan, biaya operasional mulai BBM, perawatan, gaji sopir yang di mana sehari bisa dua sopir untuk satu kendaraan, ya sekitar Rp 900 juta sampai Rp 1 miliar," ungkapnya, Rabu (10/7/2024).
Akan tetapi, dengan biaya operasional itu, ia memastikan pengaruh yang dirasakan warga Kota Malang sangat besar.
Mulai dari mengurai kepadatan lalu lintas, mengurangi polusi hingga mengubah perilaku masyarakat yang kembali ke transportasi publik.
"Pengaruhnya sangat besar. Jalanan gak terlalu padat, polusi berkurang, mengubah perilaku juga yang paling mahal," katanya.
Pemkot Malang berupaya untuk bisa mendapatkan subsidi dari Pemerintah Pusat melalui Kemenhub RI untuk operasional BTS Angkutan Publik ini.
Jika diterima, nantinya anggaran bisa teralihkan dari daerah lain ke Kota Malang.
"September ini insyallah kajian selesai dan semoga diterima Kemenhub untuk segera kita uji coba dan jalankan," ucapnya.
Widjaja mengatakan, saat ini pihaknya tengah gencar sosialisasi dan audiensi bersama para sopir angkot di Kota Malang untuk rencana program BTS Angkutan Publik yang bakal dioperasikan di tahun 2025 mendatang.
"Ini merupakan tahapan penting dengan melakukan audiensi dengan pelaku (sopir angkot)," ujarnya.
Bahkan, pihaknya juga sudah melakukan serangkaian kajian ke kota kota lain yang sudah menerapkan BTS. Seperti halnya, Surakarta dan Palembang.
Rencana program BTS sudah dibahas bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI agar nantinya dapat dukungan dan subsidi Pemerintah Pusat.
Program BTS angkutan publik ini akan lebih modern dan nyaman. Nantinya, angkutan umum akan dilengkapi AC, kursi sofa, rute pasti tanpa molor hingga sopir yang memiliki layanan terbaik.