Maya Rumatir kemudian terjun sebagai politikus dan menjadi senator Indonesia keturunan Minahasa, Sulawesi Utara.
Wanita bernama lengkap Maya Olivia Rumantir itu lahir di Ujung Pandang pada 2 April 1964.
Dikutip dari laman resmi DPD RI, Maya Rumantir merupakan lulusan Master Bisnis Pendidikan di University of America, New Orleans, Louisiana, USA.
Maya Rumantir juga lulusan Doktor di Bidang Administrasi Masyarakat (Komunikasi Manusia) di Universitas Columbia, Metaire, Louisiana, USA.
Maya Rumantir menerima dua gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) yaitu di bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dari University Pasific Western, Los Angeles, USA dan di bidang Bussiness Administration.
Selama menjadi artis, beragam pengharagaan diraih oleh Maya.
Pada 1980, Maya terpilih sebagai Queen of BASF Indonesia dan meraih penghargaan Golden Record untuk penyanyi pop tahun 1985-1986.
Pada tahun 1988, Maya Rumatir juga meraih gelar The Best Indonesian Photo Model (1988).
Setelah itu, Maya Rumatir menjadi presiden direktur Institut Pengembangan Sumber Daya Manusia Maya Gita dan juga mendirikan Yayasan Maya Bhakti Pertiwi.
Protes La Nyalla Merokok
Kembali membahas rapat DPD RI, sebelum suasana memanas La Nyalla Mattalitti sempat meninggalkan ruangan selama beberapa menit.
Hal ini memantik interupsi Senator asal Papua Barat, Filep Wamafma dan mempertanyakan sikap pimpinan DPD yang malah keluar ruang rapat untuk merokok.
"Interupsi 134, pimpinan izin, ini penting sekali. Ini sangat penting saya baru saja keluar ke toilet saya melihat Ketua DPD lagi merokok di luar," kata Felip saat rapat paripurna di Gedung Nusantara V DPD RI, Senayan, Jakarta, Jumat (12/7) melansir KompasTV.com (grup suryamalang).
Felip pun meminta agar La Nyalla segera kembali ke ruang rapat.
"Ini sidang paripurna kalau keluar dengan alasan-alasan yang mungkin kepentingan mendesak itu mungkin kita maklumi. Tapi kalau keluar hanya untuk merokok, Pak, saya tidak terima. Ini merendahkan Sidang Paripurna" kata Felip.