Dalam satu jam, pengamen sultan ini mengumpulkan Rp 264 ribu.
Mereka mulai bergereliya mulai pukul 19.00 wib.
“Jauh-jauh dari Semarang memang berniat mengamen ke Ponorogo. Ya katanya Ponorogo empuk itu,” paparnya.
Pun mereka berani merental mobil, dengan kata lain, penghasilan mengamen dengan rental mobil seimbang.
“Kalau tidak nyucuk (seimbang) tidak mungkin mereka berani. Ya ngrental dan modal,” tegas Subiantoro,
Dia pun bakal lebih memperketat penjagaan. Juga menyusun strategi agar para pengamen luar kota yidak ke bumi reog.
“Warga juga jangan terlalu loman (sering memberi). Akhirnya dimanfaatkan oleh pengamen-pengamen,” pungkasnya
Baca juga: Viral TikToker China Diculik dan Dimutilasi Saat Liburan di Thailand, Tersangka Kabur ke Hong Kong
Baca juga: Sosok Jihan Calon Istri Pegi Setiawan Usai Bebas, Pantas Gadis Cantik Berhijab Ini Mau Dijodohkan
Alasan Satpol PP Tangkap Pengamen Sultan
Satpol PP Ponorogo mempunyai alasan sendiri mengamankan pengamen sultan asal Semarang, Jawa Tengah (Jateng).
“Jadi tidak sekadar menangkap saja kami (Satpol PP Ponorogo),” ungkap Kabid Trantib Satpol PP Ponorogo, Subiantoro, Minggu (14/7/2024).
Subiantoro menjelaskan, penangkapan didasari banyak aduan masyarakat yang masuk ke Satpol PP Ponorogo.
Ketika warga baru mulai duduk ngopi, sudah didatangi pengamen.
“Begini, orang ngopi merasa risih. Baru ngopi sudah jrang jreng. Begitu laporan masyarakat yang masuk ke kita (Satpol PP Ponorogo),” kata Subiantoro.
Dia mengatakan, jika para mengamen hanya mengamen di satu tempat.
Misalkan berhenti di depan SMPN 1 Ponorogo, Subiantoro mengklaim tidak akan mengamankannya.