Hal ini berkaca dari hasil asesmen yang dilakukan di Stadion Soepriadi Blitar pada awal Januari 2024 kemarin.
Di mana akses masuk pemain menjadi persoalan utama yang harus segera dibenahi.
"Asesmen yang perlu dinaikkan adalah penataan akses yang menjadi bahan evaluasi,"
"Kami akan segera lakukan koordinasi dengan Askot PSSI Blitar yang mengelola stadion Soepriadi,"
"Kami akan menata arus atau akses masuk, menata rundown pertandingan dan lain sebagainya,"
"Mereka (Pemkot Blitar) memberikan respon positif meski dengan catatan,"
"Catatan itu yang kami berikan solusi, agar keinginan Arema homebase di Blitar bisa terwujud," tandasnya.
Sebelumnya, keinginan Arema FC untuk berkandang di Blitar sempat menemui jalan terjal.
Hingga akhirnya audiensi antara manajemen Arema FC dengan Pemkot Blitar, selaku pemilik Stadion Soepriadi dilakukan.
Meski belum final berkandang di Blitar, upaya Arema FC untuk mencari homebase musim ini hanya kurang dari sebulan.
Seusai regulasi, kompetisi Liga 1 2024/2025 akan dimulai pada 9 Agustus 2024 mendatang.
Sesuai Draft jadwal pertandingan pun, Stadion Kapten I Wayan Dipta Bali masih menjadi homebase Arema FC.
Sementara manajemen Arema FC ingin berkandang di Blitar karena alasan yang lebih dekat dengan Kota Malang.
Sembari nantinya Arema FC menunggu rampungnya proses renovasi Stadion Kanjuruhan Malang.