Kampus Malang Raya

Mahasiswa Peternakan dan Teknik UB Malang Bikin Alat Deteksi Kesegaran Daging Sapi

Penulis: Sylvianita Widyawati
Editor: Yuli A
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) dari Fakultas Peternakan (Fapet) dan Fakultas Teknik (FT) mengembangkan inovasi teknologi baru bernama “Smart Coma. Aplikasi ini mampu mendeteksi kesegaran daging sapi berdasarkan perubahan warna.

SURYAMALANG.COM, MALANG - Mahasiswa Fakultas Peternakan (Fapet) dan Fakultas Teknik (FT) Universitas Brawijaya (UB)  mengembangkan inovasi teknologi baru bernama “Smart Coma".

Aplikasi ini mampu mendeteksi kesegaran daging sapi berdasarkan perubahan warna. Untuk pendeteksian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak Fapet UB.


Ini merupakan Tim Program Kreativitas Mahasiswa-Riset Eksakta (PKM-RE) yang terdiri dari Dafa Rafi’ul Laudza sebagai ketua, bersama Muhammad Seftian Afandi, Ardian Yhosi Setyawan, dan Muhammad Zinedine Khawarizmy. Mereka dibimbing oleh Dr Abdul Manab. Mereka merancang penelitian bertajuk “Pengembangan Teknologi Smart Coated Meat Sensor dan Deteksi Kesegaran dengan Metode Colorimetric Berbasis Paper Strip Terintegrasi Internet of Things”.


"Melalui inovasi ini, kami berharap dapat meningkatkan keamanan pangan di sektor peternakan dan menjaga kesehatan masyarakat, sejalan dengan tujuan SDG’s poin 3 tentang kehidupan sehat dan sejahtera,” kata Dafa Rafi’ul, ketua tim peneliti beberapa waktu lalu. Dikatakan, daging sapi memiliki kandungan nutrisinya yang tinggi, sangat rentan mengalami kerusakan.


Kerusakan ini biasanya berkaitan dengan peningkatan kadar amina biogenik yang dapat menyebabkan keracunan makanan serius. Aplikasi ini dilengkapi dengan perangkat portable yang menggunakan bahan 3D printing, sensor TCS3200 untuk pembacaan warna, arduino ESP32 sebagai mikrokontroler serta baterai dan tombol sebagai sumber daya.


Proses deteksi dimulai dengan perubahan warna pada paper strip yang dilengkapi reagen ninhydrin yang disubstitusi bromocresol purple. Perubahan warna ini terjadi akibat interaksi dengan amina biogenik yang terbentuk saat daging mulai membusuk. 


Sensor kemudian membaca perubahan warna tersebut, mengklasifikasikannya berdasarkan modul RGB, dan mengonversinya menjadi data kuantitatif yang ditampilkan melalui aplikasi “SMART COMA” di smartphone. Ia berharap manfaat dari penelitian ini bisa menjaga kualitas dan keamanan daging sapi selama penyimpanan. 

Berita Terkini