Berita Viral

TKW Teriak Temukan Majikan Berusia 100 Tahun di Kamar Mandi, Panik Lihat Jidat Nempel ke Lutut

Penulis: Frida Anjani
Editor: Frida Anjani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TKW Teriak Temukan Majikan Berusia 100 Tahun di Kamar Mandi, Panik Lihat Jidat Nempel ke Lutut

"Jadi kehidupan saya dulu itu berkecukupan, mau apa aja itu ada, pengen apa aja pokoknya enak lah," sambungnya.

Namun seiring berjalannya waktu, ketika TKI bernama Dian ini duduk di bangku SMP, ayahnya tiba-tiba sakit.

Ayahnya yang menjadi tulang punggung keluarga saat itu tiba-tiba saja tidak bisa lagi bekerja.

Kondisi inilah yang kemudian membuat kehidupan Dian dan keluarganya seakan berubah 180 derajat.

"Tiba-tiba bapak saya itu sakit, jadi kehidupan saya itu langsung berbalik, dari yang serba ada jadi tidak ada. Kejadiannya itu sangat tiba-tiba," ujai Dian.

"Tadinya bapak saya itu sehat-sehat saja, kemudian tiba-tiba sakit. Beliau itu menderita kanker hati," kata Dian.

TKI berjenis kelamin perempuan ini mengatakan, semua upaya pengobatan dilakukan untuk membuat sang ayah sembuh.

Hanya saja waktu itu di daerah tempat tinggalnya tidak memiliki alat medis yang cukup memadai, kecuali di kota-kota besar.

Singkat cerita, ayah Dian kemudian harus kembali kepada Sang Pencipta.

"Pokoknya segala upaya penyembuhan itu dilakukan oleh ibu saya, tapi Gusti Allah lebih sayang sama beliau, kurang lebih sakit berapa bulan beliau pergi," ujar Dian.

Diungkapkan Dian, dirinya sampai sekarang belum bisa menerima kepergian sang ayah.

Pasalnya, TKI perempuan ini melihat sendiri bagaimana ketika ayahnya harus berpulang ke Rahmatullah.

"Dan saya itu tau dengan mata kepala saya sendiri waktu beliau menghembuskan napas terakhirnya, sampai sekarang itu saya kayak belum ikhlas gitu lho," beber Dian.

Sepeninggalan sang ayah, Dian yang merupakan anak pertama harus menggantikan peran untuk mencari nafkah.

Ibunda Dian yang merupakan IRT hanya lulusan SD, sehingga sulit untuk mencari pekerjaan, terlebih selama hidup ibunda Dian tidak pernah bekerja.

Dengan begitu, Dian mau tidak mau harus mengisi kekosongan yang selama ini dijalankan oleh ayahnya.

"Lulus SMA, karena kehidupan kami yang seperti itu, jadi saya ngalah. Sampailah saya bilang ke ibu saya kalau 'bu saya pengen kerja ke luar negeri'," tutur Dian.

Ibunya lantas menyarankan Dian untuk bekerja ke Taiwan, pasalnya negara Taiwan masih menjadi negara dengan bayaran tertinggi untuk para TKI.

(BanjarmasinPost.co.id)

Berita Terkini