SURYAMALANG.COM, - Alasan Arema FC patok harga tiket pertandingan Rp 150 ribu dipaparkan oleh Manajer Operasional Arema, Sudarmaji.
Sudarmaji menyakini harga tiket pertandingan Rp 150 ribu tersebut tidak akan menyurutkan semangat Aremania untuk hadir di Stadion Soepriadi, Blitar.
Harga tiket tersebut menurut Sudarmaji sudah dipertimbangkan dengan bijak melalui riset, debat dan diskusi panjang.
Sesuai jadwal, Arema FC akan menjamu Dewa United di Pekan 1 Liga 1 2024-2025 pada Senin (12/8/2024), pukul 15.30 WIB.
Pertandingan kali ini cukup istimewa sebab akhirnya Aremania bisa mendukung langsung tim kebanggaan mereka di stadion setelah berpuasa pasca-Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 lalu.
Pada putaran pertama Liga 1 2024-2025 ini, Arema FC akan memakai Stadion Soepriadi, Blitar sebagai homebase sementara dengan kuota 3000 tiket yang disiapkan.
Ada 2500 tiket ekonomi seharga Rp150 ribu dan 500 tiket VIP yang dijual Rp200 ribu.
Terkait harga tiket tersebut, Aremania sempat mengajukan keluhan sebab dinilai terlalu mahal.
Baca juga: Daftar 23 Pemain Arema FC Lawan Dewa United di Blitar, Joel Cornelli Boyong Thales Lira Meski Cedera
Menurut Sudarmaji sebetulnya harga tiket ekonomi yang sempat menjadi pro-kontra itu sama seperti harga musim lalu.
Bedanya, Aremania lebih diuntungkan karena biaya transportasi lebih terjangkau sebab Arema FC bermain di Blitar bukan Bali.
“Secara psikis kita gak berdebat soal harganya, tapi kita ingin mengangkat derajat Stadion Soepriadi, membangun imej Aremania yang sudah berubah" kata Sudarmaji mengutip wearemania.net, Minggu (11/8/24).
"Tiket dengan harga Rp150 ribu saja Aremania pasti mampu,” imbuh Sudarmaji.
“Ini juga menjadi momentum bagaimana kerinduan Aremania yang luar biasa untuk mendukung tim Arema" ujarnya.
"Kami mohon maaf kalau kebijakan harga tiket ini dianggap keliru, atau gak berpihak kepada Aremania. Tapi kami optimistis kebijakan ini gak merugikan Aremania” ungkap Sudarmaji.
Sudarmaji menjelaskan, sejumlah alasan kenapa Arema FC mematok harga tiket ekonomi Rp150 ribu musim ini.
Pihaknya berharap pengertian Aremania, khususnya terhadap pengorbanan yang sudah dilakukan klub.
“Kami sudah melalui diskusi dengan banyak pihak, termasuk Presidium Aremania" kata Sudarmaji.
"Kami melakukan riset kepada Aremania sendiri. Harga tiket ekonomi ini sebenarnya tidak naik dan tidak turun, malah harga tiket VIP yang turun jauh dari harga lama,” imbuhnya.
Menurut Sudarmaji, analisa secara ekonomisnya, biaya away Aremania lebih murah ke Blitar bahkan mencapai 40 persen ketimbang away ke Bali.
Selain itu, kuota yang diperbolehkan hanya 3000 penonton saja, dan akan naik sesuai hasil evaluasi.
Baca juga: Jadwal Siaran Langsung Arema FC Vs Dewa United di Indosiar, Joel Cornelli Nantikan Dukungan Aremania
Menurut Sudarmaji, pindah ke Stadion Soepriadi sama seperti pindah ke stadion baru karena harus mengubah banyak hal dan membutuhkan banyak biaya.
“Tentunya kita harus menghitung lagi, kami harus mengubah komposisi stadion sampai 60 persen, tentu itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit,” tambahnya.
Dalam waktu dua pekan saja, dengan tuntutan harus lolos reasesmen, Arema FC merenovasi Stadion Soepriadi.
Renovasi itu terdiri dari pengecatan dan penomoran tribune, sembilan pintu, penggantian tiang dan jala gawang, yang harus dibeli di vendor yang sudah bersertifikat FIFA sesuai rekomendasi PSSI.
“Belum lagi ada regulasi yang tiba-tiba ada, yakni LED perimeter. Kita harus mendatangkannya" terang Sudarmaji.
"Beli baru tentu harganya gak murah. Kalau tidak pakai LED maka dendanya Rp250 juta tiap laga kandang,” tandasnya.
Sementara itu sebelum Arema FC tampil perdana di Liga 1 dan dalam rangka HUT Arema ke-37, ratusan Aremania melakukan ziarah ke makam pendiri Arema dan makam korban tragedi Kanjuruhan pada Minggu (11/8/2024).
Sebelum ke makam, ratusan Aremania berkumpul terlebih dahulu di patung singa Jalan Trunojoyo Kecamatan Klojen Kota Malang.
Setelah itu, mereka pun berangkat melaksanakan ziarah.
Koordinator Presidium Aremania Utas Ali Rifki mengatakan, agenda ziarah merupakan rangkaian HUT Ke-37 Arema.
Hal itu dilakukan, sebagai bentuk solidaritas mengenang jasa para pendahulu.
"Agenda tersebut berjalan tertib dan lancar. Selain itu, tetap kondusif dan setiap peserta mematuhi seluruh aturan lalu lintas, sesuai dengan kesepakatan saat rapat koordinasi," jelas Ali Rifki, Minggu (11/8/2024).
Selain ziarah ke makam pendiri Arema, para Aremania juga ziarah ke makam korban tragedi Kanjuruhan.
"Tentunya, kami tidak lupa untuk ziarah ke makam korban tragedi Kanjuruhan," tambah Ali Rifki.
Diketahui, Arema FC melakukan ziarah ke delapan makam utama.
Selain Sam Ikul, ada Sam Nawi dan Sam Yones yang masuk daftar delapan makam utama tersebut.
Selain itu ada juga pendiri Arema dan pihak-pihak yang turut mengawal Arema selama berkiprah.
"Rombongan kami pecah. Sebisa mungkin para peserta yang ziarah hadir dengan jumlah yang lebih kecil untuk menjaga suasana kondusif serta bisa merata," pungkas Ali Rifki.
(Suryamalang.com|Kukuh Kurniawan)