Paul Munster kecewa dengan kinerja wasit dalam mereview VAR di laga ini.

Ia menilai, wasit seharusnya bisa lebih cepat dalam pengambilan keputusan saat mereview pelanggaran lewat VAR.

Pertandingan terlalu lama berhenti dinilai Paul Munster kurang baik bagi pemain, ritme permainan yang sebelumnya terbentuk akan hilang.

"Terlalu lama kami menunggu, 10 menit tambahan waktu, dan lima menit mungkin rasanya (laga berhenti review VAR)," kata Paul Munster.

Momen review VAR cukup lama terjadi di laga ini memasuki menit 58 setelah pemain dan pelatih Persebaya melakukan protes keras agar kejadian di mulut gawang PSS Sleman direview lewat VAR karena berpotensi penalti.

Bahkan, akibat protes keras tersebut, Paul Munster diganjar kartu kuning.

Setelah hampir lima menit melakukan pengecekan, wasit Steven Yubel memutuskan tidak terjadi pelanggaran, laga kemudian dilanjut.

"Untuk bikin keputusan kami menunggu terlalu lama, itu sulit bagi pemain."

"Pemain, supporter, juga saya tidak tahu mengapa butuh waktu lama," ungkap Paul Munster dengan raut wajah kebingungan.

Pelatih asal Irlandia Utara itu bersyukur timnya bisa meraih kemenangan pada laga pekan pertama Liga 1 2024/2025 ini.

"Pemain bermain dengan intensitas tinggi sepanjang 100 menit lebih pertandingan."

"Luar biasa, kami layak meraih kemenangan ini. Kemenangan penting, kami mulai fokus menghadapi Malut," pungkasnya.