SURYAMALANG.COM , MALANG - Arif Afandi, mantan Wakil Wali Kota Surabaya dinyatakan lulus ujian doktor Ilmu Sosiologi Fisip Universitas Brawijaya (UB) dalam ujian disertasi terbuka di gedung Widyaloka, Jumat (6/9/2024).
Disertasinya berjudul "Transformasi BUMN Gula, Studi Perubahan Paradigma dan Ekosistem Menuju Swasembada (Tinjauan Sosiologi Institusionalis Karl Polanyi).
Ia mendapat IPK 3,88 dan menyelesaikan waktu studinya selama 2,5 tahun.
Hadir di ujian disertasi terbukanya seperti budayawan Butet Kertaredjasa, Ganjar Pranowo, Dahlan Iskan dan para koleganya.
Prof Dr Ir Darsono Wisadirana MS, promotornya memberi kesan Arif sebagai mahasiswa yang motivasi belajarnya tinggi.
Meski mantan pejabat di mana pernah jadi Wakil Walikota Surabaya periode 2005-2010, jadi pejabat BUMN sebagai komisaris, Arif Afandi mampu fokus lulus dengan cepat.
"Sebagai promotor, saya senang karena ia dapat lulus di angkatannya seperti saya duga," kata dia.
Arif Afandi disebut bisa lulus dalam waktu 2,5 tahun. Padahal di aturan Kemendikbudristek, harusnya minimal lulus tiga tahun .
Bekal pengalaman-pengalamannya digabungkan teori-teorinya, membuatnya cepat menyelesaikan studinya.
"Hasil-hasil diskusi dan kemudian ditulisnya disertasi juga sesuai," kata Prof Darsono.
Arif yang sudah menjalani ujian disertasi tertutup pada 4 Juli 2024 lalu menyebut, hal paling utama dari penelitiannya adalah adanya transformasi atau aksi korporasi dari BUMN atau plat merah sebagai instrumen negara.
"Maka dalam penelitian saya, lebih baik menggunakan pendekatan produktivitas sebagai panduan norma atau peta jalan dalam setiap aksi-aksi korporasi," kata Arif pada wartawan usai ujian.
Seperti bentuk restrukturasi BUMN. PTPN grup telah melakukan transformasi produktivitas dan ternyata selama tiga tahun terakhir telah menunjukkan hasil yang baik.
"Ini memberikan harapan baru pada petani tebu ke industri gula nasional menjadi pulih kembali," lanjutnya.
Langkah itu juga memberikan harapan baru bahwa industri gula di lingkungan PTPN III Holding Persero itu ternyata mampu juga memulihkan industri gula nasional dengan target mencapai swasembada 2028 untuk konsumsi dan 2030 untuk industri.
"Karena itu berdasarkan hasil penelitian ini, saya berharap pemerintah terus mengawal dan konsisten pada amanah dari Perpres nomer 40/2023 tentang percepatan swasembada gula, bioetanol untuk bahan baku nabati atau biofuel.
"Kalau pemerintah konsisten, apalagi menjelang pemerintahan baru, maka swasembada gula juga bisa eksport gula seperti di masa lalu sebelum merdeka buka isapan jempol," papar Komisaris independen PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) , anak perusahaan PTPN III (Persero) Holding Perkebunan.
Apa yang dilakukan PTPN grup atau PT SGN bisa dilakukan BUMN sektor lainnya, seperti Bulog dan lainnya.
Paradigma ini sudah dilakukan di BUMN gula dan memacu ekosistem baru. Yaitu ada tata kelola dengan sistem regionisasi dan konsolidasi dari 36 pabrik gula menjadi satu PT SGN sebagai upaya swasembada gula.
Terpisah, salah satu Capres dalam Pilpres 2024, Ganjar Pranowo menyatakan disertasi Arif bagus.
"Mas Arif mengungkap bagaimana transformasi di kelembagaan dan sistem untuk menarik sebagai sebuah kajian ilmiah. Meski sebagai faktanya tidak seperti mencari solusi. Tapi praktiknya memang rumit. Dari rencana revitalisasi pabrik gula dan sampai sekarang importasinya luar biasa menular. Dari gula, garam dan nyenggol ke beras," kata Ganjar.
Maka jika bicara daulat pangan, maka harus ditransformasikan dari sebuah hasil riset ke sebuah kebijakan sehingga dapat berjalan.