Menurutnya, semua bahannya menggunakan daur ulang semua.
Busananya ada bustier (seperti kemben) yang dibuat celana dari bahan chinos dan kita konsep ulang.
Untuk tulangan dan bunganya, diambil dari sisa produksi di kampus.
"Kami mengerjakan empat hari. Paling sulit di bagian pengerjaan karen kendala waktu di perkuliahan. Kalau konsepnya sudah dapat inspirasi dan menjadi apa," jawabnya.
"Kompetisi ini baik buat siswa atau mahasiswa karena harus bisa berpikir bagaimana mendesain baru dari bahan yang ada," ungkapnya.
Di area acara juga dijual busana karya mahasiswa UM.