SURYAMALANG.COM , GRESIK – Motif HMD, santri berusia 15 tahun, yang tega menganiaya santri seniornya di sebauah Pondok Pesantren (Ponpes) di Gresik mulai mengungkap alasan di balik tindakan kekerasan berujung maut itu.
Pemukulan santri senior menggunakan batu bata hingga meninggal dunia itu rupanya terjadi karena pelaku memiliki dendam kesumat.
Usia HMD memang masih 15 tahun, tapi dendam yang dipendamnya membuat remaja asal Gresik ini gelap mata.
Korban AKH berusia 17 tahun yang sedang tidur dipukulnya dengan batu bata ringan sepanjang 60 centimeter.
HMD yang telah diamankan Satreskrim Polres Gresik mengaku nekat memukul kepala senior atau kakak tingkatnya karena dendam pribadI dengan perbuatan korban semasa hidup.
Pelaku dendam terhadap korban yang kerap mem-bully-nya.
"Motif sendiri hasil pemeriksaan kami bahwa tersangka ini sering mendapat bully-an dari korban. Korban ini ada rasa dendam, sehingga tersangka berani melakukan hal tersebut,” ucap Kasatreskrim Polres Gresik, AKP Aldhino Prima Wirdhan, Senin (4/11/2024).
Aldhino menambahkan, korban sempat menegur HMD karena melakukan pelanggaran di lingkungan Ponpes.
Saat ini, polisi masih mendalami pelanggaran apa yang dilakukan oleh HMD.
Dari hasil pemeriksaan, HMD mengaku sering di-bully oleh korban.
Selama ini HMD sebenarnya tidak berani, karena dia cuma santri junior.
"Korban juga sering memotong rambut (petal) pelaku ketika melanggar peraturan di pondok. Sehingga, pelaku menyimpan dendam," tambah Aldhino.
Sebelumnya, peristiwa penganiayaan hingga berujung korban meninggal dunia.
Saat itu HMD bersama teman-temannya tidak berada di Ponpes. Korban yang bertugas sebagai tim keamanan Ponpes lantas mencari keberadaan 8 santri tersebut.
Namun, hingga malam hari, cuma 6 santri yang kembali ke Ponpes.
Korban langsung memberikan hukuman dengan memotong rambut kepala santri-santri itu.