Sebelumnya jajanan ini memang ngetren dan digemari anak-anak karena bentuk dan kemasan yang menarik.
Di Lamongan, Latiao masih banyak ditemui dan diperjualbelikan.
Kabid Perdagangan, Disperindag Lamongan, Eko Siswahyu mengungkapkan bahwa pihaknya terus melakukan komunikasi untuk menindaklanjuti kasus ini.
"Kami masih menunggu intruksi BPOM, bisa jadi kami sita. Tapi sejauh ini kami tetap berupaya mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap jajan impor," ungkapnya Selasa (5/10/2024).
Menurut Eko, masalah yang terdapat dalam jajanan Latiao adalah kesehatan dan kebersihan apalagi dibuat di China, tentu pemantauan mutu dan kandungan dari jajan tersebut sulit dilakukan.
"Untuk para orang tua harusnya sudah lebih bijak menyikapi kasus ini. Karena konsumsi jajan berbahaya dapat menyerang kesejatan," ujarnya.
Ia mengimbau agar masyarakat cenderung memilih makanan sehat yang diproduksi UMKM lokal.
"Biasanya jajan impor itu lebih digemari karena tampilan dan rasa baru menarik. Kalau jajanan sehat itu produksi UMKM atau jajan tradisional," pungkasnya.(Hanif Manshuri)