Berita Viral

FAKTA Video Viral Susu Sapi Dibuang di Selokan, DPKP Kota Batu Ungkap Pembatasan dari Pihak Pabrik

Penulis: Dya Ayu
Editor: Dyan Rekohadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI - Sapi perah di kota Batu

SURYAMALANG.COM, BATU - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Batu angkat bicara terkait viralnya video pembungan susu sapi perah ke selokan di Kota Batu.

Seperti diketahui, beberapa hari lalu muncul di media sosial video yang memperlihatkan peternak sapi perah di Kota Batu membuang susu ke selokan.

(DPKP) Kota Batu tidak menampik peristiwa itu memang terjadi di kota Batu.

Tapi ada fakta lain terkait narasi dalam video yang berkaitan tentang adanya pembatasan dari pihak pabrik.

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Batu, Heru Yulianto mengatakan pihaknya telah mengkonfirmasi sumber video tersebut dan didapati susu tersebut dibuang oleh penampung susu di Dusun Srebet, Desa Pesanggrahan Kota Batu.

“Yang membuang penampung susu di Srebet, sejumlah 40 liter karena susunya rusak dan dibuang di selokan karena sudah malam,” kata Heru Yulianto kepada Suryamalang.com, Rabu (13/11/2024).

Sebelumnya beredar kabar terkait maraknya peternak sapi perah yang membuang susu sapi karena pembatasan penerimaan pabrik 

Terkait hal itu, pemilik Toromiri Farm di Desa Tlogorejo Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Sutiyo mengatakan, ada beberapa penyebab susu sapi tidak diterima pabrik dan akhirnya dibuang oleh peternak.

Salah satunya karena susu dalam keadaan rusak atau tidak lolos uji.

“Pabrik memiliki kualifikasi sendiri terkait kualitas susu sapi segar. Jadi biasanya susu yang ditolak dan dibuang itu yang tidak lolos kualifikasi pabrik,” ujar Sutiyo.

Lebih lanjut Sutiyo mengatakan sampai saat ini tidak ada pembatasan yang dilakukan oleh pabrik mitra KUD.

“Justru terkadang permintaan pabrik cenderung naik,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Koperasi Susu Margo Makmur Mandiri Dusun Brau Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji Kota Batu, Muhammad Munir menegaskan, sampai dengan saat ini keberadaan hasil produksi susu sapi di wilayahnya dalam kondisi aman.

“Hasil produksi susu perhari mencapai 5000 liter, sesuai dengan kebutuhan pabrik, sehingga tidak sampai dibuang dan kami juga sudah diajak komunikasi oleh Kementerian Koperasi dan Kementerian Pertanian terkait program makan bergizi gratis. Harapan kami bisa ikut andil dan dilibatkan dalam program pemerintah ini,” jelas Munir.(myu)

 

Berita Terkini