Laporan Hanggara Pratama
SURYAMALANG.COM, SAMPANG - Usulan Pangeran Trunojoyo sebagai Pahlawan Nasional kembali digelorakan oleh Pemerintah Kabupaten Sampang, Madura.
Sejak pertama kali diajukan beberapa tahun yang lalu, hingga kini gelar tersebut belum juga disematkan.
Tahun ini, Disporabudpar Sampang mengambil langkah serius dengan menelusuri dan mengumpulkan manuskrip kuno sebagai bukti autentik perjuangan sang pahlawan asal Madura itu.
Kepala Bidang Kebudayaan Disporabudpar Sampang, Abd Basith, mengatakan bahwa pengumpulan naskah kuno menjadi salah satu syarat penting dalam memperkuat usulan kepahlawanan Trunojoyo.
Pihaknya kini fokus mencari catatan sejarah, terutama yang berasal dari arsip VOC dan Belanda.
Baca juga: Tingginya Angka Kasus Campak di Sumenep Madura Jadi Sorotan Gubernur Khofifah
"Jadi ada irisan kecil dalam rangkaian pengajuan Trunojoyo sebagai Pahlawan Nasional, yaitu penyiapan naskah kuno," ujarnya kepada SURYAMALANG.COM, Minggu (24/8/2025).
Menurut Basith, beberapa langkah tengah disiapkan. Antara lain membentuk tim ahli sejarah untuk melacak keberadaan manuskrip kuno.
Kemudian, melakukan komunikasi informal dengan sejarawan Indonesia di dalam maupun luar negeri, hingga menggugah masyarakat agar berpartisipasi bila memiliki dokumen bersejarah terkait Trunojoyo.
"Semakin jelas bukti perlawanan Trunojoyo terhadap penjajah, semakin kuat pula dasar pengajuan gelar Pahlawan Nasional,” terangnya.
Sementara, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setdakab Sampang, Sudarmanto menyampaikan, semangat Trunojoyo adalah perjuangan melawan penindasan.
Menurutnya, momentum HUT ke-80 Republik Indonesia menjadi saat yang tepat untuk menghidupkan kembali semangat pengusulan gelar kepahlawanan ini, agar nilai perjuangan Trunojoyo tetap hidup dan diwariskan kepada generasi mendatang.
"Trunojoyo selalu memperjuangkan hak rakyat kecil, menegakkan kebenaran, dan melawan ketidakadilan," pungkasnya.