SURYAMALANG.COM, - Inilah profil pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Sampang 2024 nomor urut 2 Slamet Junaidi-Ahmad Mahfudz berjuluk Jimad Sakteh.
Jimad Sakteh menjadi sorotan baru-baru ini setelah saksi pasangan calon (paslon) tersebut tewas jadi korban carok oleh 5 orang.
Tewasnya saksi paslon Jimad Sakteh ini lekat dengan unsur politik menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada 27 November 2024 mendatang.
Baca juga: Sosok Jimmy Sugito Korban Carok Oleh 5 Orang di Sampang Madura, Saksi Paslon Tewas Sarat Politik
Korban bernama Jimmy Sugito Putra meregang nyawa setelah dibacok 5 orang di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura pada Minggu (17/11/2024) siang.
Video saat peristiwa terjadi pun viral dan menyebar di grup WhatsApp.
Ketua Tim Pemenangan Pasangan Jimad Sakteh, Surya Noviantoro menceritakan pembacokan tersebut kental dengan unsur politik.
Pasalnya, peristiwa terjadi setelah paslon Jimad Sakteh berkunjung ke sebuah kediaman tokoh agama di desa setempat.
Berikut profil Paslon Jimad Sakteh:
1. Slamet Junaidi
H. Slamet Junaidi, S.IP adalah politisi Partai NasDem yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Bupati Sampang periode 2019-2024.
Pria kelahiran Sampang, Madura 17 Agustus 1972 ini kembali maju di Pilkada 2024 sebagai calon Bupati dengan lima partai pendukung yakni Partai Gelora Indonesia, NasDem, PKS, PKB dan Gerindra.
Slamet Junaidi yang sekarang berusia 52 tahun mengenyam pendidikan di SD Negeri Gunung Sekar 3 Sampang (1979-1985).
Selanjutnya, Junaidi bersekolah di SMP Negeri 4 Sampang (1985-1988) dan melanjutkan sekolah menengah atas lewat Paket C Tunas Harapan (2009-2012).
Junaidi kemudian melanjutkan pendidikan tinggi di S-1 STISIP Syamsul Ulum Sukabumi (2012-2016).
Karier:
- Direktur PT Slamet Mandiri
- Anggota DPR-RI dari Partai NasDem (2014-2018)
- Bupati Sampang (2019-2024)
2. Ahmad Mahfudz
Ahmad Mahfudz adalah Calon Wakil Bupati yang berpasangan dengan Slamet Junaidi di Pilkada 2024.
Pria kelahiran Pamekasan 22 Oktober 1990 itu merupakan pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Mambaul Ulum Desa Bira Timur, Kecamatan Sokobanah, Sampang.
Ahmad Mahfudz resmi menjadi pasangan Junaidi setelah DPC Partai Gerindra Sampang memberikan rekomendasi maju sebagai Bacabup.
Rekomendasi tersebut diberikan langsung oleh Ketua DPD Partai Gerindra Jatim Anwar Sadad di Gedung Aula Hotel Panglima, Kelurahan Dalpenang, Sampang, Rabu (26/6/2024), siang.
Baca juga: Detik-detik Saksi Paslon Jimad Sakteh Jadi Korban Carok, Nasdem Sampang Minta Polisi Tangkap Pelaku
Sementara, Ahmad Mahfudz mengatakan dirinya bersama Slamet Junaidi meminta doa kepada para ulama dan masyarakat Sampang untuk maju ke Pilkada 2024 mendatang.
"Kami minta doanya agar menjadi kebaikan untuk menjalankan visi-misi sebagai pemimpin demi kemaslahatan rakyat. Kemaslahatan tidak untuk diduakan," ungkapnya.
Riwayat Pendidikan
- SMA MA. MAMBAUL ULUM BIRA (2007-2010)
- SMP MTS. MAMBAUL ULUM BIRA (2004-2007)
- SD SDN BIRA TENGAH 1 (1998-2004)
Pekerjaan:
Pengasuh Pondok Pesantren
Berikut Visi dan Misi Paslon Jimad Sakteh:
Visi:
SAMPANG HEBAT BERMARTABAT
Misi:
1. Mewujutkan SDM yang unggul serta kehidupan sosial yang harmonis, maju dan berbudaya
2. Mewujudkan pembangunan ekonomi yang inklusif, mandiri, dan berkelanjutan
3. Meningkatkan layanan sarana prasarana secara merata dan berwawasan lingkungan
4. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik dan inovatif
5. Mewujudkan kehidupan masyarakat yang harmonis dan inklusif
Peristiwa Carok di Sampang
Ketua Tim Pemenangan Pasangan Jimad Sakteh, Surya Noviantoro menyebut pembacokan terhadap saksi paslon Jimad Sakteh bernama Jimmy Sugito Putra kental dengan unsur politik.
Pasalnya, peristiwa terjadi setelah paslon Jimad Sakteh berkunjung ke sebuah kediaman tokoh agama di desa setempat.
Awalnya Surya mendapat informasi ada pengadangan dari beberapa orang yang tidak bertanggung jawab kepada paslon Jimat Sakteh di desa tersebut.
"Setelah ada negosiasi, akhirnya pasangan calon kami bisa diamankan dan keluar dari lokasi," ujar Surya kepada SURYAMALANG.COM, Minggu (17/11/2024) malam.
Baca juga: Polres Sampang Olah TKP Usai Carok 5 Orang Lawan 1 di Siang Bolong yang Viral di Grup WhatsApp
Surya melanjutkan, selang beberapa menit kejadian yang tidak diinginkan terjadi di kediaman seorang tokoh yang dikunjungi paslon Jimat Sakteh.
Diduga para pelaku mendatangi Jimmy Sugito Putra selaku korban carok.
Para pelaku datang lengkap dengan senjata tajam jenis celurit, sedangkan Jimmy tidak membawa sajam jenis apapun.
"Kericuhan itu akhirnya menimbulkan korban jiwa, korban merupakan pendukung paslon Jimat Sakteh," terang Surya.
Akibat dikeroyok, korban mengalami sejumlah luka bacok di tubuhnya.
Nyawa korban pun tidak dapat ditolong alias meninggal dunia.
Atas kejadian tersebut, Surya menyangkan dan mengutuk keras tindakan kriminal tersebut karena pihak keamanan tidak dapat mengantisipasi, serta mendeteksi secara dini.
"Kami tim pemenangan Jimad Sakteh mendesak Kepolisian agar segera menindak tegas pelaku sekaligus otak kejadian tersebut," desaknya.
Penjelasan Polisi
Sementara, Kasi Humas Polres Sampang Ipda Dedy Dely Rasidie menyampaikan saat ini Polres Sampang tengah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Kami masih memeriksa saksi-saksi, lain-lainnya nunggu informasi pemeriksaan," pungkasnya.
Berdasarkan video viral carok yang diterima reporter SURYAMALANG.COM, terdapat beberapa potongan video.
Namun, yang paling mencekam saat korban dieksekusi oleh sejumlah pria lengkap dengan senjata tajam jenis celurit.
Tampak ada sekitar lima orang lebih yang memegang sajam.
Mereka mengeroyok seorang korban di halaman luas dan beberapa di antaranya menyabetkan celurit ke tubuh korban.
Baca juga: FAKTA Baru Identitas Korban Carok Siang Bolong di Sampang, Ternyata Saksi Paslon Pilkada Sampang
Korban yang mengenakan sarung dan kopyah putih tanpa dilengkapi sajam tersungkur di tanah.
Pria itu menerima sabetan ke tubuhnya secara membabi buta oleh gerombolan orang yang menyerangnya.
Akibatnya, korban mengalami luka bacok di sekujur tubuh, di antaranya pinggang dan paha bagian belakang.
Hingga akhirnya beberapa warga yang berada di lokasi kejadian mencoba untuk melerai.
Bahkan, seorang warga di lokasi memisahkan menggunakan bambu.
(Suryamalang.com|Hanggara Pratama)
Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp