Berita Kabupaten Trenggalek

Update Pemdes Trenggalek Beli Anjing Pemburu Babi Hutan Demi Sukseskan Program Ketahanan Pangan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemdes Karangturi, Kecamatan Munjungan, Kabupaten Trenggalek beli anjing untuk berburu babi hutan yang sering menyerang kebun dan lahan pertanian.

SURYAMALANG.COM, TRENGGALEK – Berikut ini update dari keberhasilan program Kepala Desa Karangturi, Kecamatan Munjungan, Kabupaten Trenggalek, Puryono mensukseskan program Ketahanan Pangan Presiden Prabowo Subianto.

Pembelian anjing untuk menjaga lahan pertanian warga tersebut terbilang sudah berhasil menghalau para babi hutan yang memangsa tanaman warga.

Sejak dibeli beberapa minggu lalu, 8 anjing itu sudah berhasil memburu 9 babi hutan yang kerap merusak dan memakan pertanian warga.

Sekadar diketahui, Pemerintah Desa Karangturi di bawah kepemimpinan Puryono membeli delapan anjing tersebut memanfaatkan dana desa.

Langkah tersebut diambil kepala desa setempat, Puryono setelah berulangkali menerima aduan warga yang mengeluhkan banyaknya babi hutan di kebun dan hutan garapan warga.

Delapan ekor anjing tersebut sudah terlatih untuk menjaga lahan pertanian warga dari serangan babi hutan, dan bahkan berburu babi hutan.

Anjing-anjing tersebut dipelihara oleh kelompok tani dan pemuda sekitar serta digunakan untuk berburu bersama-sama di sela-sela aktivitas sehari-hari.

"Hampir dua pekan ini sudah mulai berburu, Alhamdulillah kami bisa menangkap 9 ekor babi hutan," kata Puryono, Sabtu (30/11/2024).

Pemdes Karangturi, Kecamatan Munjungan, Kabupaten Trenggalek Membeli Kawanan Anjing untuk berburu babi hutan yang sering kali menyerang lahan pertanian warga. Rupanya, ada alasan lain Pemdes Karangturi Trenggalek membeli anjing, yakni meningkatkan pendapatan asli desa (Pendes). (SURYAMALANG.COM/SOFYAN ARIF CANDRA PUTRA/ISTIMEWA)

Babi hutan tangkapan tersebut awalnya direncanakan untuk dijual dan hasil penjualannya bisa masuk Pendapatan Asli Desa (PADes).

Namun berdasarkan musyawarah desa dan usulan dari warga babi hutan tangkapan tersebut tidak dijual melainkan dagingnya untuk makan anjing-anjing tersebut.

"Karena kita juga butuh untuk perawatan dan memberi makan anjing, dari pada kita harus repot - repot menjual kita olah untuk makan anjing saja," lanjutnya.

Tertangkapnya 9 ekor babi hutan tersebut membuat petani di Desa Karangturi lebih lega.

Walaupun belum berdampak secara langsung, tapi mereka percaya kerusakan lahan pertaniannya akan semakin berkurang.

"Harapan kami petani semakin bersemangat untuk mengolah lahannya masing-masing dan hasil panennya pun bisa memuaskan sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan para petani juga," katanya.

Harga anjing pemburu

Sebelumnya, Puryono menyebutkan harga satu ekor anjing yang dibeli bervariasi.

Harganya mulai dari Rp 2 juta hingga Rp 2,5 juta per ekor.

"Untuk awal ini kami masih membeli 8 ekor anjing yang diserahkan kepada kelompok tani hutan. Nantinya anjing tersebut akan digunakan untuk berburu babi hutan," ucap Puryono.

Awalnya, Puryono merencanakan babi hutan hasil buruan akan dijual ke rumah makan yang sehari-hari menyediakan menu babi, peternak babi, atau penjual daging babi.

Hasil penjualan babi hutan tersebut akan masuk ke kas desa sebagai Pendapatan Asli Desa (PADes).

Namun, setelah ada kesepakatan warga, rencana tersebut dibatalkan. Daging babi hutan diberikan kepada anjing-anjing tersebut.

"Sektor pertanian ini sangat penting dalam mendukung program ketahanan pangan pemerintah, dan kami rasa ini cara yang paling efektif," ucap Puryono.

Puryono sendiri telah merencanakan anggaran APBDes 2025 untuk pengadaan 18 ekor anjing. Jika jumlah anjing makin banyak maka seluruh kawasan pertanian di hutan dapat terlindungi dari serangan babi hutan.

"Harapan kita hasil panen para petani dapat maksimal dan terhindar dari serangan babi hutan. Sehingga kita mensukseskan program ketahanan pangan presiden," pungkasnya.

Berita Terkini