Jalur Malang Blitar di Selorejo Ambles

BREAKING NEWS : Jalur Malang-Blitar di Selorejo Ambles dan Rawan Longsor, Dampak Diguyur Hujan

Penulis: Samsul Hadi
Editor: Dyan Rekohadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga mengatur arus lalu lintas di lokasi jalan ambles di jalur utama Malang-Blitar, Desa/Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar, Senin (2/12/2024). 

SURYAMALANG.COM , BLITAR - Badan jalan di jalur utama Malang-Blitar tepatnya di Desa/Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar, ambles dan rawan longsor, Senin (2/12/2024).

Kondisi badan jalan patah dan mengalami keretakan yang lebarnya sekitar 20 cm.

Supri (54), warga Desa Selorejo mengatakan badan jalan ambles sekitar dua hari lali ketika terjadi hujan deras di lokasi.

Awalnya, sudah terjadi keretakan tapi tidak begitu lebar pada badan jalan.

Karena terus diguyur hujan dan dilewati kendaraan bermuatan berat, kondisi keretakan badan jalan semakin parah.

"Retaknya semakin lebar, lalu badan jalannya patah dan ambles," kata Supri.

Kondisi badan jalan yang ambles membahayakan kendaraan yang melintas di lokasi.

Apalagi, jalan tersebut merupakan jalur utama Malang-Blitar yang lumayan padat lalu lintas terutama kendaraan bermuatan berat.

Menurut Supri, warga secara swadaya menutup retakan menggunakan material bekas aspal di lokasi.

"Kalau tidak segera ditutup khawatir retaknya lebih parah dan membahayakan kendaraan yang melintas di lokasi," ujarnya.

Warga juga mengatur arus lalu lintas di lokasi dengan cara buka tutup. Kendaraan dari dua arah yang melintas di lokasi harus bergantian.

"Kami sudah melaporkan kejadian ke Polsek. Kemarin petugas datang memberi garis polisi di lokasi," ujarnya.

Longsor di jalan wisata Gunung Kawi

Jalur ke wisata menuju Gunung Kawi, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang longsor. Kendaraan dialihkan lewat Kecamatan Ngajum, Minggu (1/12/2024). (SURYAMALANG.COM/Imam Taufiq)

Longsor juga terjadi di jalur ke wisata Pantai Malang Selatan.

Yakni, di Gunung Geger, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang.

Selain itu, bencana alam juga terjadi di jalur wisata lainnya.

Salah satunya, adalah jalur ke arah wisata ritual Gunung Kawi, terganggu akibat jalan raya di Dusun Sundan, Desa Plaosan, Kecamatan Wonosari, ambles dan longsor.

Hingga Minggu (1/12/2024) siang, jalan yang longsor itu belum dilakukan antisipasi karena biayanya terlalu besar.

Di samping itu, warga masih khawatir jika terjadi hujan deras lagi, seperti dua hari lalu, yakni Jumat dan Sabtu (29-30/11/2024) malam, terjadi longsor susulan.

"Longsor itu terjadi malam hari saat hujan deras, Sabtu kemarin. Asalnya, itu ambles, lama-kelamaan, akhirnya longsor meski sudah diberi penahan dari bambu di tepi jalan itu," tutur Sri Wahyuni, Kades Plaosan, Minggu (01/12/2024).

Menurutnya, bukan cuma berdampak buat warga setempat, namun longsornya jalan itu juga berdampak bagi wisatawan yang mau berkunjung ke Pesarean Eyang Jugo dan Eyang Imam Sujono, di Gunung Kawi.

Terutama, yang membawa mobil atau bus. Sebab, itu merupakan jalur bus wisata, karena jalur lainya, meski ada namun medannya cukup berat.

Selain banyak tikungan tajam, juga naiknnya cukup tinggi untuk menuju ke pesarean yang berada di ketinggian 1.300 Mdpl itu.

"Ada jalur lain, memang meski tak lewat sini (Desa Slorok). Di antaranya, bus bisa lewat Desa Kebobang (Kecamatan Ngajum)," ungkapnya.

Sementara, Ichwanul Muslimin SH MSi, Plt Kepala BPDB Pemkab Malang, mengatakan, untuk saat ini, belum ada antisipasi apapun, kecuali dipasang papan pemberitahuan jika jalurnya dialihkan.

Sebab, untuk memperbaikinya itu butuh biaya yang besar karena separo jalan itu, aspalnya sudah hilang dan sebagian yang masih ada, kondisi aspalnya retak.

"Kami imbau buat bus wisatawan dan mobil penumpang yang mau berwisata ke Gunung Kawi, sebaiknya lewat Ngajum, karena tak bisa lewat Plaosan lagi," ungkapnya.

Bersamaan itu, Minggu (1/12/2024) siang, Ahmad Andik, anggota DPRD Kabupaten Malang empat periode, harus mengeluarkan uang dari saku pribadinya untuk membersihkan dahan pohon yang membentang ke tengah jalan.

Itu berada di sepanjang jalan raya Kecamatan Pakisaji atau tepatnya, di depan Pabrik Gula (PG) Kebonagung, hingga ke arah selatan.

Kepedulian mantan pengacara senior itu karena ia sudah lama mengadu ke Bina Marga dan Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional Jatim, namun tak juga ada respons.

"Daripada membawa korban dari pengendara sepeda motor, akibat tertimpa pohon roboh atau dahan yang jatuh saat musim hujan seperti ini, ya kami mending turun tangan sendiri."

"Sebab, banyak pohon yang rawan tumbang dan banyak dahan besar yang menyebrang ke jalan," ungkap Andik, anggota dewan dari Nasdem, yang naik sepeda pancal saat mengawasi petugas PMI membersihkan dahan itu. (samsul hadi/imam taufiq) 

 

Berita Terkini