Usai Demo, AMT Bongkar 3 Makam Palsu Klaim Klan Baalawi Tulungagung di Desa Sambijajar dan Bolorejo
SURYAMALANG.COM, TULUNGAGUNG – Seusai aksi besar-besaran menolak klan Baalawi, Aliansi Masyarakat Tulungagung (AMT) akan membongkar tiga makam palsu Baalawi di Tulungagung.
Sekadar diketahui, Baalawi adalah kelompok yang mengklaim memiliki hubungan langsung dengan Rosulullah Muhammad SAW.
AMT menilai klan Baalawi ini diduga telah membelokkan sejarah bangsa dan dianggap terang-terangan memalsukan nasab Rasulullah Muhammad SAW.
Rencana pembongkaran makam palsu Baalawi akan dilakukan AMT dengan menghormati hukum yang berlaku.
AMT menyebut, ada tiga makam yang diklaim masuk klan Baalawi.
Makam-makam itu ada di Desa Sambijajar, Kecamatan Sumbergempol, di Pakel dan di Gunung Budheg.
Selain itu makam Syekh Basyaruddin di Desa Bolorejo, Kecamatan Kauman juga sudah mulai diklaim oleh Baalawi.
Baca juga: Banjir di Tulungagung, Banyak Sepeda Motor Mogok Terjebak di Simpang Orari
“Sudah banyak ditemukan makam palsu Baalawi di Tulungagung. Kami akan tertibkan,” ujar Koordinator Aksi AMT, Mochammad Hanin Dya’udin saat demo besar-besaran di depan Kantor DPRD Kabupaten Tulungagung, Jumat (13/12/2024).
AMT akan mengupayakan pembongkaran makam-makam palsu ini dengan tetap menghormati hukum yang berlaku.
“Kami akan berkoordinasi dengan pengurus makam, yayasan dan pemerintah. Kami sampaikan faktanya agar ditindaklanjuti,” papar Hanin.
AMT juga menuntut pemerintah aktif mencegah distorsi dan manipulasi sejarah lokal Tulungagung, sejarah nasional, maupun internasional.
Pernyataan ini terkait adanya sejarah palsu yang sudah disebarkan klan Baalawi.
Selain itu pemerintah diminta mengintegrasikan sejarah lokal dalam kurikulum pendidikan dasar, menengah dan tinggi.
Baca juga: Selebgram Seksi Asal Tulungagung Dipenjara 10 Bulan Gegara Promosikan Situs Judi Online
Ia mengatakan selama ini warga Nahdliyin yang menjadi korban dakwah menyesatkan dan membelokkan sejarah yang dilakukan klan Baalawi.
Padahal dulunya Baalawi masuk dan diterima secara luas melalui kaum Nahdliyin.
Karena itu, Hanin menegaskan, jika dulu Nahdliyin membukakan pintu untuk Baalawi, maka sekarang akan membukakan pintu keluar untuk Ba'alawi.
“Kami buatkan pintu keluar untuk Ba'alawi, mulai dari Tulungagung,” katanya.
AMT akan selalu menyerukan penolakan habib yang didatangkan di Tulungagung.
Karena itu pemerintah diharapkan mencegah para habib itu mendapat panggung agar tidak terjadi gesekan.
Jika masih ada habib yang datang ke Tulungagung, maka AMT akan melakukan upaya sweeping.
“Ini tugas aparatur negara, kami memberi saran. Kami taat hukum, tidak sweeping selama aparat menjalan tugasnya,” tambah Hanin.
Jumat kemarin, massa yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Tulungagung (AMT) menggelar aksi penolakan klan Baalawi di depan kantor DPRD Tulungagung, Jalan Kartini.
Baca juga: Rincian UMK 2025 Kabupaten Jombang, Tulungagung, Pacitan Perkiraan Gaji Naik Sampai Rp3 Juta
Aksi ini sebagai respons rencana kedatangan Habib Syech ke sebuah lembaga pendidikan di Kabupaten Tulungagung.
Ada sekitar 40 organisasi yang bergabung dalam aksi ini, termasuk sejumlah organisasi pencak silat.
Mereka menuntut pemerintah bersikap tegas kepada klan Baalawi yang dianggap terang-terangan memalsukan nasab Rasulullah dan membelokkan sejarah bangsa.
Massa juga menuntut melarang dan menghentikan segala dakwah Baalawi yang dinilai merusak aqidah dan provokatif melawan pemerintah.
Terkait penolakan Habib Syech, menurut Hanin, sosoknya telah menyakiti warga Nahdliyin.
Sebab sebelumnya dia menyebut Habib Rizieq sebagai gurunya NU (Nahdlatul Ulama).
Padahal Habib Rizieq menyerang sosok Gus Dur, dan pentolan FPI yang dibubarkan oleh pemerintah.
“Banyak kiai kita yang melakukan dakwah dengan baik, bukan provokatif,” tandasnya.