Mereka adalah Untung Subagyo (sopir), Ahmad Bahrur Rozi (kernet), pembimbing Kampung Inggris Tri Subangkit Muliana, dan guru SMP.
Saat kecelakaan itu, Untung dan Rozi sedang membawa rombongan siswa SMP IT Darul Quran Mulia dari Bogor studi tour ke Malang lalu menuju ke Kampung Inggris, Pare, Kediri, Jawa Timur.
Di sela pembelajaran Bahasa Inggris, para siswa juga melakukan refreshing ke Gunung Bromo.
Sepulang dari Gunung Bromo, bus PO Tirto Agung itu kemudian kecelakaan akibat truk di depannya mengalami rem blong.
Korban Luka-luka
Sebanyak 40 siswa SMP Darul Quran Mulia selamat dalam kecelakaan itu.
Namun kondisinya ada yang luka ringan, luka sedang, hingga luka berat.
RS Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang menangani 8 korban kecelakaan yang dirawat secara intensif.
Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RSSA, dr Syaifullah Asmiragani, Sp.OT(K) mengatakan, kondisi 8 pasien yang ditangani mendapatkan perawatan intensif dan ditangani oleh 7 dokter spesialis.
Yaitu, dokter anestesi, dokter bedah saraf, dokter emergensi medik, dokter bedah anak, dokter bedah ortopedi, dokter bedah jantung dan dokter bedah plastik.
Syaifullah berpesan kepada pihak keluarga untuk segera datang dan tidak perlu khawatir soal biaya karena ditanggung Jasa Raharja.
Pasalnya dari 8 pasien, sebanyak 5 pasien diantaranya memerlukan tindakan pembedahan ortopedi karena patah tulang paha, patah tulang kaki, patah tulang tengkorak dan wajah.
"Hari ini belum ada operasi lanjutan, karena masih menunggu kedatangan dari pihak keluarga inti, terutama orang tua atau kakak maupun adik yang sudah dewasa untuk persetujuan tindakan medis lanjutan. Selain itu, para pasien kondisinya stabil," jelas Syaifullah, Selasa (24/12/2024).
Diketahui, 8 pasien ini sebelumnya sempat dirawat di IGD, dan saat ini 4 pasien diantaranya dirawat di ruang ICU yakni berinisial A (31), QA (13), R (6) dan N (12).
Dari 4 pasien tersebut, 2 pasien diantaranya dipasang ventilator karena mengalami kondisi trauma berat seperti pendarahan otak.