SURYAMALANG.COM, KEDIRI - Persik Kediri dijatuhi sanksi denda sebesar Rp 50 juta oleh Komdis PSSI akibat insiden pelanggaran yang terjadi saat laga melawan Arema FC di Stadion Brawijaya, Kediri, Senin (16/12/2024).
Komdis PSSI mencatat dua jenis pelanggaran yang dilakukan oleh suporter Persik Kediri selama pertandingan Liga 1 2024/2025 tersebut.
Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Persik Kediri, Tri Widodo mengungkapkan, bahwa pelanggaran tersebut berupa pelemparan botol air mineral dan aksi penonton yang melompat pagar untuk memasuki lapangan.
"Ada dua jenis pelanggaran yang dicatat Komdis PSSI, yaitu lemparan botol air mineral yang dikenakan denda Rp 20 juta, dan penonton yang melompat pagar dengan denda Rp 30 juta," kata Widodo kepada SURYAMALANG.COM, Jumat (3/1/2025).
Widodo menambahkan bahwa sanksi ini merupakan regulasi yang telah ditetapkan oleh PSSI dan FIFA.
Ia juga mengatakan bahwa denda tersebut harus segera dibayarkan oleh Persik Kediri.
Ia juga menjelaskan bahwa jenis pelanggaran lain yang lebih berat, seperti penyalaan flare atau petasan, dapat mendatangkan denda yang jauh lebih besar.
"Misalnya, satu titik penyalaan kembang api didenda Rp 50 juta. Jika ada empat titik, dendanya bisa mencapai Rp200 juta," jelas Widodo.
Denda yang harus dibayar ini dianggap cukup berat mengingat Persik Kediri juga tengah fokus mempersiapkan pertandingan lanjutan Liga 1 2024.
"Kami terus berupaya memberikan edukasi kepada suporter agar tidak melakukan tindakan yang merugikan klub dan panpel," tambah Widodo.
Menurut Widodo, pihaknya kini semakin intensif memberikan sosialisasi kepada suporter untuk menjaga emosi selama pertandingan berlangsung.
Pihaknya juga mengimbau penonton untuk menahan diri. Emosi boleh, tetapi jangan sampai melakukan pelanggaran yang akhirnya merugikan klub.
Pada pertandingan yang berlangsung ketat tersebut, Persik Kediri berhasil meraih kemenangan tipis 1-0 atas Arema FC.
Namun, di luar stadion, sempat terjadi ketegangan antara suporter kedua tim.
Suporter Arema FC dilaporkan berkumpul di perbatasan Kediri-Malang sebelum akhirnya membubarkan diri.
"Kami sangat berharap kerja sama dari para suporter agar situasi seperti ini tidak terulang lagi."
"Denda ini menjadi pelajaran berharga bagi kami semua," ungkap Widodo, menekankan pentingnya dukungan positif dari suporter.
Dengan adanya insiden ini, Widodo berharap agar seluruh elemen pendukung Persik Kediri bisa lebih disiplin dan mendukung tim dengan cara yang baik.
"Kami ingin semua pihak memahami bahwa setiap pelanggaran memiliki konsekuensi. Mari kita jaga nama baik klub bersama," pungkasnya.