SURYAMALANG.COM, BATU - Penipuan yang mengatas-namakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) terjadi di Kota Batu, Jawa Timur.
Sebanyak tiga pengusaha makanan di Kota Batu menjadi korban penipuan ini.
Ada pun tindak penipuan program Makan Bergizi Gratis mencatut nama Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Batu.
Kepala Diskominfo Kota Batu, Onny Ardianto, mengungkapkan bahwa dalam beberapa hari terakhir, tiga pengusaha makanan mendatangi kantornya untuk meminta klarifikasi mengenai pesanan makanan dalam jumlah besar yang menggunakan nama Fajar.
Onny menegaskan bahwa pihaknya tidak memiliki pegawai dengan nama tersebut.
"Sedangkan di Dinas Kominfo sendiri tidak ada staff yang atas nama Fajar," kata Onny dikutip SURYAMALANG.COM dari Kompas.com, Selasa (14/1/2025).
Dari tiga pengusaha yang terlibat, dua di antaranya tidak mengalami kerugian karena telah melakukan konfirmasi terlebih dahulu sebelum menyiapkan makanan.
Namun, satu pengusaha bernama Mardiansyah mengalami kerugian sekitar Rp 3 juta setelah memproses makanan hingga 80 persen.
"Jadi kemarin yang bersangkutan datang ke kantor ditemui pegawai kami dan menyampaikan kalau ada pesanan dari Kominfo dengan menunjukkan bukti SPK (Surat Perjanjian Kerjasama) dan pesan WA dari pelaku."
"Yang bersangkutan diancam apabila tidak menyediakan makanan tersebut, dan diajak untuk ketemuan di kantor Diskominfo," ungkap Onny.
Onny menambahkan bahwa akhirnya pertemuan tersebut tidak terjadi karena pihaknya tidak pernah melakukan pemesanan.
Nama pelaku, yang mengaku bernama Fajar Afrian, juga tidak terdaftar sebagai staf mereka.
Mardiansyah, yang merupakan salah satu korban, telah memproses makanan sesuai pesanan senilai Rp 3 juta.
Onny juga mengimbau kepada seluruh pengusaha makanan untuk melakukan klarifikasi kepada dinas terkait jika menghadapi situasi serupa sebelum melakukan transaksi.
Informasi yang diterima pihak katering menyebutkan bahwa penipuan dengan modus ini banyak terjadi, terutama terkait program MBG.
"Karena modusnya terkait dengan katering ini cukup banyak, salah satunya dengan alasan juga terkait dengan adanya program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang ada di sekolah-sekolah," ujarnya.
Pihak Diskominfo telah mensosialisasikan upaya pencegahan penipuan pesanan makanan fiktif melalui media sosial untuk meminimalisasi terjadinya kasus serupa di masa mendatang.
Onny menegaskan bahwa semua pemesanan makanan di lingkungan Pemkot Batu harus dilakukan melalui sistem e-katalog.
"Tidak bisa lagi melalui WA ataupun komunikasi secara langsung, harus diawali melalui e-katalog yang sudah menjadi sistem LPSE," katanya.
Salah satu korban, Mardiansyah, mengungkapkan bahwa ia menerima pesanan makanan sebanyak 85 pak dengan total harga Rp 3,4 juta pada Minggu (12/1/2025) sekitar pukul 20.30 WIB.
Setiap pak makanan seharga Rp 45.000 dengan menu fuyunghai, rendang daging, nasi, kubis, brokoli, bakmi, dan pisang.
"Sudah jadi semua mas (makanan), itu kisaran 80 persen mas jadinya."
"Satu packing-nya Rp 45.000 mas, dan itu juga sudah pesan jajan di orang lain mas," katanya.
Mardiansyah juga telah meminta uang muka kepada pemesan, tetapi tidak diberikan.
Ia sempat berkomunikasi dengan pemesan melalui video call yang membuatnya percaya bahwa pesanan tersebut tidak fiktif.
"Yang pesan atas nama Fajar ngakunya dari Diskominfo, ternyata ke kantor Diskominfo enggak ada atas nama Fajar."
"Terus dilihat dari tanda tangannya (surat SPK) juga sudah palsu," ujarnya.