Kedekatan kedua keluarga ini juga terlihat saat Ade sering langganan ojek dengan Nanang Gimbal.

"Dulu waktu saya sebelum nikah, saya selalu langganan ojek sama pelaku," ungkap Ade.

Selama perjalanan dari rumah ke tempat kerja, pelaku tidak pernah berbicara dengan Ade.

"Sepanjang jalan, dari rumah sampai ke Grogol (tempat kerja) lumayan jauh, sepanjang jalan selama aku ojek, dia nggak pernah bersuara," ungkap Ade.

Walaupun tak ada percakapan sepanjang perjalanan, sebagai tetangga Ade tak merasa curiga atau berpikiran buruk terhadap Nanang.

Terlebih, Ade juga cukup mengenal baik istri Nanang Gimbal.

Motif Pembunuhan

Nanang disebut sudah menyimpan dendam pada Sandy Permana sejak beberapa tahun terakhir.

Melansir Kompas.com, awal konflik keduanya terjadi pada tahun 2019 saat Sandy mengadakan pesta dengan mendirikan tenda yang masuk ke pekarangan rumah Nanang.

"Serta menebang pohon di pekarangan rumah tersangka tanpa seizin terlebih dahulu. Namun, tersangka tidak menegur korban karena tersangka tahu korban sangat pemarah," ujar Direktur Reserse kriminal Umum Polda Metro Kombes Pol Wira satya Triputra.

Sejak kejadian itu, Nanang mengaku sakit hati dan menyimpan dendam pada pemain sinetron Mak Lampir tersebut.

Hubungan antar tetangga keduanya pun menjadi tidak harmonis dan kerap berselisih.

Nanang pun memutuskan untuk pindah dan mengontrak di blok lain di Perumahan TNI/Polri Cibarusah Jaya.

Namun yang terakhir, pada saat ada acara rapat RT, Sandy menyampaikan pendapatnya dengan cara berteriak.

Rasa dendam pun makin memenuhi benak Nanang.

Baca juga: FAKTA Baru MI Bunuh Pacar di Hotel Bintang 5 Surabaya, Korban Hamil dan Ada Pria Lain Jadi Penyebab