SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya menyiapkan rangkaian kegiatan religi saat bulan suci Ramadan 1446 Hijriah/2025 Masehi. Nantinya, siswa akan diajak untuk meningkatkan religiusitas.
"Dispendik menyiapkan Kegiatan keagamaan dan kebangsaan untuk semua siswa."
"Tujuannya, untuk menguatkan ilmu agama dan menghindari kegiatan negatif ketika Ramadan nanti," ujar Wali Kota Eri Cahyadi di Surabaya.
Konsepnya, siswa akan mendapatkan penguatan keimanan dan ketaqwaan. Kegiatan akan dikemas dalam berbagai bentuk pembelajaran.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Yusuf Masruh, kegiatan akan berlangsung di sekolah dan masjid terdekat sekolah.
Sedangkan bagi siswa beragama lain, kegiatan akan berlangsung di sekolah ataupun tempat peribadatan agama masing-masing.
"Sejak sebelum Ramadhan hingga pasca Ramadan akan diadakan beragam kegiatan pembelajaran keagamaan untuk para siswa di kota Surabaya,” kata Yusuf ketika dikonfirmasi SURYAMALANG.COM di Surabaya, Senin (3/2/2025).
Sepekan sebelum Ramadan, sekolah akan libur. Selama itu, siswa mendapatkan tugas yang menunjang pengetahuan keagamaan seperti mengerjakan cerita atau naskah religi hingga membuat miniatur sarana ibadah.
Selanjutnya, pada dua pekan pembelajaran di sekolah, siswa akan diajak mengikuti praktik keagamaan. Di antaranya, tadarus, sholat berjamaah, hingga pelatihan menjadi imam dan khotib.
"Selama Ramadhan, ada berbagai pelatihan yang akan dilakukan di sekolah. Termasuk, pelatihan menjadi moderator kajian bagi siswa perempuan, serta ceramah/kajian disamping pembelajaran umum," terangnya.
Pasca Ramadan, siswa akan mengikuti literasi syiar Hari Raya Idul Fitri. Kemudian, ditutup dengan Apresiasi Sekolah terhadap siswa sesuai hasil kegiatan pembelajaran di bulan Ramadan.
Pihaknya juga berkoordinasi dengan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S), dan Kelompok Kerja Guru (KKG).
Mereka membuat panduan kegiatan sekolah dalam menjalankan kegiatan Ramadan.
"Dari panduan itu, teman-teman sekolah bisa menyesuaikan budaya dan kebiasaan masing-masing, terkait kegiatan apa yang bisa dilakukan selama Ramadan," papar Yusuf.
Ia menambahkan, sebelum kegiatan pembelajaran pra Ramadan akan diawali dengan sosialisasi kepada orang tua siswa.
"Harapannya selama bulan Ramadan berlangsung, para siswa bisa memperkuat karakternya lewat kegiatan religi yang digelar oleh sekolah masing-masing," harapnya.
Bagi siswa non-muslim, Dispendik juga akan melakukan penguatan religi. "Sementara bagi siswa non muslim akan menyesuaikan kegiatan pembelajaran agama masing-masing," imbuhnya.
Rencangan tersebut menindaklanjuti Surat Keputusan Bersama (SKB) atau Surat Edaran Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah ( Mendikdasmen), Menteri Agama (Menag), dan Menteri dalam Negeri (Mendagri). Ketiga kementerian telah mengumumkan jadwal pembelajaran selama Ramadhan.
Libur Ramadan 2025 akan berlangsung pada tanggal 27 Februari hingga 5 Maret 2025. Kemudian, siswa masuk sekolah pada bulan Ramadan di tanggal 6 sampai 25 Maret 2025, dan libur kembali pada tanggal 26 Maret hingga 8 April 2025.