Lebih parahnya lagi, dirinya harus mengalami cedera lutut yang parah.
"Saya menjalani pra-musim yang sangat bagus."
"Awalnya mereka mengatakan saya bisa pergi."
"Setiap minggu, pelatih, Fiorentina, berkata, 'Tidak, tidak, tidak, Kevin, kamu tinggal satu minggu lagi, 'satu minggu lagi, oke?' Satu minggu lagi'. Karena saya bermain sangat baik dan saya sangat menyukai berada di sana," lanjutnya.
"Tetapi, di akhir pra-musim, ketika bursa transfer sudah ditutup, mereka menempatkan bek tengah Nikola Milenkovic sebagai bek kanan."
"Saya tidak bermain satu menit pun dan hanya melakukan pemanasan di setiap pertandingan," ucapnya.
"Saat itu saya berpikir, 'Apa yang sedang terjadi?' Kemudian saya mengalami cedera lutut yang parah."
"Saya merasa mereka meninggalkan saya begitu saja. Saya menjalani rehabilitasi sehari setelahnya, padahal saya bahkan belum didiagnosis dengan benar," keluhnya.
Kevin Diks menjalani peminjaman ke Empoli sebagai bagian dari transfer Jacob Rasmussen yang hijrah ke Fiorentina.
Kevin Diks pernah mengalami masa-masa mengalami keterlambatan menerima gaji selama berkarier di Liga Italia.
Namun, dirinya datang ke Empoli dalam kondisi cedera dan pihak klub tidak menanggung kondisi cedera yang dialaminya.
Akhirnya, dirinya harus merogoh kocek sendiri untuk rehabilitasi kondisi cederanya di Belgia selama empat bulan.
"Saya mengalami masa di mana saya tidak menerima gaji di Italia."
"Itu kadang-kadang terjadi. Lalu saya benar-benar muak dan berkata, 'Oke, kamu tahu apa?' Saya menelepon agen saya, yang masih menjadi agen saya dari 2016 hingga sekarang."
"Saya berkata, 'saya harus pergi dan menjalani rehabilitasi dengan fisioterapis saya karena saya tidak bisa melakukan ini lagi. Saya berjuang tanpa hasil'."
"Hal yang sama terjadi di Empoli. Saya tidak merasa penting seperti yang seharusnya dirasakan seorang pemain sepak bola."
"Jadi, saya pergi ke Belgia. Saya berada di sana selama empat bulan. Saya membayar semuanya dengan uang saya sendiri."
"Saya melakukan segalanya sendiri. Itu adalah periode yang sangat sulit," kata Kevin Diks.