SURYAMALANG.COM, - Respons Mahfud MD heran Ahok belum dipanggil oleh Kejagung terkait kasus Pertamina belakangan mencuat.
Sementara itu, secara terpisah Wakil Ketua Komisi VI DPR dari Fraksi Partai Gerindra, Andre Rosiade menyebut Ahok banyak bacot dalam kasus Pertamina.
Ucapan Andre Rosiade itu membuatnya adu mulut dengan anggota Komisi VI DPR dari Fraksi PDIP, Rieke Diah Pitaloka.
Seperti diketahui munculnya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan berkomentar terkait kasus Pertamina menuai pro-kontra.
Baca juga: Beda Jauh Kekayaan Ahok Vs Hotman Paris Panas Gara-gara Korupsi Pertamina, Klaim Rp 4,5 Triliun
Semua itu tidak luput dari jabatan Ahok sebagai Mantan Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina (Persero) Tbk.
Diketahui kasus korupsi di Pertamina berlangsung pada periode 2018-2023 sedangkan Ahok menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina sejak 22 November 2019-2 Februari 2024.
Respons Mahfud MD
Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyarankan Kejaksaan Agung RI turut memanggil Ahok.
Menurut Mahfud, Kejagung perlu memanggil Ahok untuk menggali keterangan terkait kasus tata kelola minta mentah di Pertamina.
Mahfud MD berpendapat, keterangan Ahok bisa jadi membuat kasus Pertamax oplosan ini menjadi terang-benderang.
Ahok sebelumnya berkoar memiliki informasi yang bisa diberikan pada Kejagung demi menguak kasus Pertamina dan menyebut ada sejumlah tangan besar yang terlibat dalam kasus Pertamina.
"Sudah di atasnya (Pertamina) dan itu kan keyakinan Ahok dan Ahok ada di situ," kata Mahfud MD dalam Youtube Mahfud MD Official tayang Selasa, (11/3/2025).
Baca juga: JUMLAH Gaji Ahok Jadi Komisaris Utama Pertamina Diklaim Hotman Paris Miliaran, Faktanya Cuma Segini
Oleh karenanya, Mahfud berpendapat Ahok memang perlu dipanggil Kejagung.
"Menurut saya Ahok perlu dipanggil," katanya melansir TribunnewsBogor.com.
Pemanggilan Ahok, kata Mahfud bukan untuk mempertanggungjawabkan kasus Pertamina.