SURYAMALANG.COM , BLITAR - Minimarket berjejaring Alfamidi di Jalan Raya Blitar-Kediri, Kelurahan Dandong, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, dibobol maling, Selasa (8/4/2025) dini hari. 

Pelaku menggasak ratusan bungkus rokok dan uang tunai Rp 2 juta dari minimarket.

Akibat peristiwa itu, minimarket mengalami kerugian mencapai Rp 28 juta. 

"Kasusnya sudah kami laporkan ke polisi. Masih proses penyelidikan," kata pegawai minimarket, Dewi Arisita, Rabu (9/4/2025). 

Peristiwa pencurian diketahui pada Selasa (8/4/2025) sekitar pukul 06.00 WIB. 

Pegawai yang hendak membuka toko melihat kondisi etalasi di dalam minimarket acak-acakan. 

Pegawai kemudian mengecek ke seluruh bagian toko.

Pegawai mendapati tembok samping bagian belakang minimarket sudah dijebol. 

"Pegawai mengecek uang sales Rp 2 juta di laci sudah tidak ada. Etalase tempat rokok juga kosong. Rokoknya hilang semua. Nilai rokok yang hilang sekitar Rp 26 juta," ujarnya. 

Selanjutnya, pegawai mengecek rekaman kamera CCTV di minimarket.

Dari rekaman kamera CCTV, terlihat ada pencuri yang membobol minimarket. 

Pelaku menjebol dinding minimarket bagian samping belakang. Di samping minimarket terdapat lahan kosong. 

Pelaku yang masuk ke minimarket satu orang. Pelaku menggenakan celana pendek, penutup kepala, dan sarung tangan saat beraksi. 

Pelaku menggasak hampir semua rokok yang ditata di etalase minimarket.

Pelaku memasukkan ratusan bungkus rokok ke dalam karung. Pelaku membawa dua karung berisi rokok dari minimarket. 

"Kejadiannya antara pukul 01.00 WIB sampai pukul 01.30 WIB. Toko tutup pukul 24.00 WIB. Pelaku perkiraan dua orang, yang masuk toko satu orang, satunya nunggu di luar," ujarnya.

Kapolsek Srengat Polres Blitar Kota, Kompol Randy Irawan mengatakan, sudah menerima laporan aksi pencurian di minimarket. 

Polsek melimpahkan kasus pembobolan minimarket kepada Satreskrim Polres Blitar Kota. 

Kasat Reskrim Polres Blitar Kota, AKP Sukamto mengatakan, masih menyelidiki kasus pencurian di minimarket. 

"Kasusnya masih proses penyelidikan," kata Sukamto. (sha)