Selain itu, papan hijau atau rambu hijau penunjuk arah pun sudah ditutupi.
Baca juga: ALASAN Mahasiswi Asal Pekanbaru Kendarai BMW Plat N 3 NEN di Kota Malang, Viral di TikTok
Hanya ada papan hijau penunjuk arah ke Kebomas, Gresik dan Lamongan masuk ke lajur kiri.
Hal itulah yang diduga membuat sang pengemudi mobil memacu kendaraan dengan kencang hingga akhirnya terjun bebas dan mobil mendarat di jalur sisi utara.
Aspal jalan pun tampak tergaruk dan mobil BMW itu baru berhenti menabrak tanaman pohon di dekat exit Tol Kebomas.
Belajar dari kejadian ini, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengimbau agar pengemudi jangan mengandalkan 100 persen aplikasi navigasi.
Terkhusus ketika melintas di ruas jalan baru sebab, pada prinsipnya Google Maps atau aplikasi peta digital hanya sebagai alat panduan untuk membantu pengemudi di situasi yang tidak dikenal.
“Berkendara tidak hanya memutar setir atau sekadar injak pedal gas dan rem, tapi harus bisa membaca hal-hal yang berpotensi bahaya," kata Sony, Senin (7/4/2025) kepada Kompas.com.
"Langkahnya mudah apabila didasari dengan niat dan konsisten, itu yang utama" lanjutnya.
"Karena salah jalan dan berujung celaka sekalipun menggunakan Google Maps itu 90 persen kesalahan pengemudi,” ujar Sony lagi.
Baca juga: Jalur Pacet-Cangar Bakal Ditutup 1 Bulan Pasca Longsor Maut 10 Korban Jiwa, Penguatan Tebing
Selain itu, menurut Sony, pengemudi juga harus paham berkendara secara benar.
Apabila memang ada penghalang, patutnya pengemudi melambat dan curiga karena bisa jadi ruas dimaksud sedang dalam maintenance.
“Ada pembatas atau penghalang harusnya pengemudi melambat untuk curiga" katanya.
"Setelah itu berhenti untuk memastikan keamanannya, cek Google Maps untuk memastikan arahnya dan melihat kondisi di depan dengan lampu jauh" paparnya.
"Jangan memaksakan diri, kalau tidak yakin, putar balik atau maju perlahan,” kata Sony,
"Artinya, pengendara tetap wajib konsentrasi dengan kondisi jalan saat berkendara,” lanjutnya.