SURYAMALANG.COM, BATU - Jumlah Tenaga Kesehatan (Nakes) di Kota Batu saat ini terbilang sangat jauh dari kata ideal.
Kepala Dinkes Kota Batu, Aditya Prasaja mengakui kondisi kekurangan Nakes ini.
Menurut Aditya jumlah dokter yang bertugas di Puskesmas seluruh Kota Batu saat ini hanya ada 15 orang.
Padahal kebutuhan dokter untuk memback-up 24 desa/kelurahan di 3 kecamatan yang ada di Kota Batu dibutuhkan sekitar 35 dokter.
“Ini perhitungan Nakes di Puskesmas se Kota Batu ya. Memang masih sangat kurang. Dokter Puskesmas se-Kota Batu cuma punya 15, kurang 20 dokter, karena kalau kita mau paksakan dokternya untuk turun ke semua desa kondisinya tidak bisa. Dokter turun ke desa, yang jaga di Poli Puskesmas tidak ada,” kata Aditya Prasaja, Senin (14/4/2025).
Tidak hanya kekurangan dokter, Kota Batu juga kekurangan bidan dan perawat.
Bahkan dari data Dinkes Kota Batu, kekurangan perawat mencapai 50 orang.
“Bidan yang ada di Puskesmas Kota Batu hanya 48 orang kurang 30 bidan. Untuk perawat saat ini ada 69 orang, kurang 50 perawat,” ujarnya.
Aditya mengungkapkan, kekurangan Nakes yang ada di Kota Batu ini menjadi hal yang krusial dan harus segera dicarikan solusi mengingat kebutuhan Nakes berpengaruh pada pelayanan kepada masyarakat.
Ia mengurai, di Puskesmas Batu itu dokternya hanya ada 3 untuk penduduk yang sebanyak itu.
Untuk Puskesmas Bumiaji dokternya ada 4 untuk melayani 9 desa.
"Ya memang kurangnya masih cukup banyak. Ini menjadi konsen kami bersama pimpinan. Apalagi bapak Wali Kota juga sudah mencanangkan satu desa satu dokter itu menjadi kewajiban kami mencari solusi terkait hal ini,” jelasnya.
Hal lainnya menurut Aditya yang membuat jumlah Nakes di Kota Batu tak kunjung terpenuhi ialah Pemkot terbentur aturan pemerintah pusat terkait larangan seluruh instansi pemerintah merekrut tenaga honorer baru.
“Tidak boleh ada perekrutan lagi kecuali dengan pengadaan CPNS, itu tentu agak sulit karena kami butuhnya cepat. Namun memang secara regulasi harus benar-benar diperhatikan,” pungkasnya.(myu)